foto : persedikab

Meski Laga Tanpa Gol, Persedikab Pulang dengan Poin Berharga dan Rekor Tak Terkalahkan

Bagikan Berita :

KEDIRI – Persedikab harus pulang hanya dengan satu poin setelah duel tanpa gol melawan tuan rumah Nganjuk Ladang di Stadion Gelora Bung Sumardji, Nganjuk, Kamis (12/12). Meski gagal memperpanjang rangkaian kemenangan, Laskar Bledug Kelud tetap menjaga martabatnya: tak tersentuh kekalahan dan masih bertengger kokoh di puncak klasemen Grup A dengan torehan 7 poin.

Sejak peluit pertama, Persedikab tampil seperti angin yang tak henti bertiup. Serangan demi serangan mengalir dari sektor kiri, dipimpin oleh lincahnya langkah Fahmi Arizi yang berulang kali mengoyak ruang pertahanan lawan. Di lini tengah, Ahmad Hamzah menjadi poros permainan, menabur umpan dan mengatur tempo bak dirigen orkestra hijau-merah. Namun, dominasi itu belum menjelma menjadi peluang matang.

Memasuki pertengahan babak pertama, arus permainan berbalik. Nganjuk Ladang mulai menepis tekanan dan mengambil alih badai. Sodiq, bek kanan tuan rumah, tampil agresif dengan overlap berkali-kali yang melahirkan ancaman serius. Di lini depan, Ari Syarifuddin mendapat sejumlah kesempatan, namun akurasinya masih melayang jauh dari sasaran. Babak pertama pun berakhir tanpa ada jala yang bergetar.

Babak kedua berjalan dengan irama yang jauh lebih pelan. Kedua kubu memilih bermain aman, seolah lebih takut kehilangan daripada berani mencetak sejarah. Duel banyak berkutat di area tengah, kreativitas meredup, dan ritme kerap terhenti karena pemain yang harus mendapat perawatan. Hingga menit terakhir, tak satu pun peluang benar-benar mengancam gawang lawan. Pertandingan ditutup dengan skor kacamata.

Kendati demikian, hasil imbang ini tetap menyisakan senyum bagi Persedikab. Dengan total 7 poin, mereka masih menjadi raja tanpa mahkota jatuh di Grup A. Sebelumnya, Persedikab membukukan kemenangan tipis 1-0 atas PSM Madiun dan kemenangan besar 10-0 atas PS Hizbul Wathan.

Laskar Bledug Kelud kini menatap laga selanjutnya dengan percaya diri. Namun, satu pesan yang tertinggal dari pertandingan ini jelas: kreativitas dan ketajaman serangan harus segera dibenahi agar langkah menuju puncak tetap terjaga.

Bagikan Berita :