KEDIRI – Demi membangkitkan ekonomi dan mengembalikan budaya transaksi tradisional, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meresmikan Pasar Wates, Senin (29/01). Menelan biaya sekitar Rp. 16 miliar, sebanding dengan kemegahan, keunikan dan semua fasilitas disediakan bagi pedagang dan pembeli.
Dibangunnya Pasar Wates dan rencananya akan dilanjutkan pasar lainnya di Kabupaten Kediri, disampaikan Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri. Merupakan realisasi kebijakan strategis, fokus pada penangganan dan peningkatan kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
“Karena program prioritas pemerintah daerah hari ini adalah kesehatan, pendidkan, pertanian dan infrastruktur. Maka kami bangun pasar ini, sebagai salah satu langkah memajukan infrastruktur di Kabupaten Kediri,” jelasnya
Menelan anggaran cukup besar, saat peresmian dihadiri Forkopimda, wakil rakyat, pedagang pasar dan warga setempat. Mas Dhito menegaskan semua ini berawal dari kemauan pemerintah daerah.
“Contoh Pasar Wates ini, tahap pertama dibangun oleh APBN, kemudian tahap 2 dibangun oleh APBD. intinya pada menjembatani, kolaborasi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah meningkatkan infrastruktur di Kabupaten Kediri,” terangnya.
Pesan Mas Dhito

Disela peresmian pasar, Bupati Kediri menghimbau kepada seluruh pedagang dan pengunjung untuk menjaga budaya kebersihan.
“Jangan sampai pasar yang kita bangun menghabiskan dana 16 milyar, dengan usaha yang gotong royong Pemkab dan pedagang. Kemudian rusak hanya karena hal sepele. Membuang sampah pada tempatnya dan kalau selesai buka lapak dibersihkan. Saya titip kepada para pedagang untuk menjaga Pasar Wates bersama-sama,” ungkapnya.
Salah satu pedagang, Siti Syamsiyah telah berjualan lebih dari 25 tahun, kini kembali bersemangat untuk berdagang di pasar.
“Saya inginnya dengan adanya bangunan pasar baru, ada perubahan terhadap ekonomi, misalnya peningkatan pendapatan saya,” jelasnya
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki