KEDIRI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri menggelar sosialisasi penanggulangan bencana sebagai bagian dari program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Berlangsung di Balai Desa Pagung Kecamatan Semen, Kamis (17/10). Tujuan digelarnya kegiatan ini, untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko bencana. Mengingat kondisi Desa Pagung, termasuk kawasan rawan tanah longsor.
Kepala Desa Pagung, Supriyadi, menyambut baik dan menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini. Desa kami terletak di daerah pegunungan yang tanahnya cenderung kering dan rawan longsor saat musim penghujan. Harapan kami, setelah sosialisasi ini, warga semakin sadar dan siap siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana,” ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno, menjelaskan. Sosialisasi ini untuk menyegarkan pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana.
“di Desa Pagung, sudah terbentuk tim siaga bencana sejak 2019. Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kembali kapasitas masyarakat agar mereka lebih tangguh dan paham risiko bencana di wilayahnya,” jelas Stevanus.
Ia juga menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mitigasi.
“Bencana adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Masyarakat harus ikut serta dalam mengurangi risikonya dengan selalu ‘eling dan waspada’,” tambahnya.
Mewakili Satgas TMMD, Serda Anton L.A., Babinsa Pagung menerangkan. Pelatihan ini bagian dari program non-fisik TMMD guna mempersiapkan warga dalam menghadapi bencana.
“Kami berharap kegiatan ini dapat mengingatkan kembali warga tentang langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana. Pengetahuan ini sebaiknya disebarluaskan kepada tetangga dan lingkungan sekitar, agar setiap orang dapat mengatasi keadaan darurat dengan baik,” tuturnya.
Salah satu warga Desa Pagung, Kusnul Yakin, yang kesehariannya bertani tembakau, mengaku mendapatkan pengetahuan lebih terkait kebencanaan. Dia pun paham saat terjadi bencana, tindakan yang harus dilakukan.
“Pelatihan ini sangat berguna, apalagi saat musim hujan ketika tanah rawan longsor dan angin kencang. Harapannya, dengan edukasi yang telah diberikan, masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana dan mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk pengarahan dan bantuan,” ungkapnya.
jurnalis : Muhamad Dastian Yusuf editor : Nanang Priyo Basuki