KEDIRI – Warga Jalan Patimura dan pedagang di sekitar Pasar Setono Betek Kota Kediri, mengungkapkan keresahan mereka ke redaksi kediritangguh.co, terkait banjir di setiap hujan deras. Meski telah beberapakali perbaikan gorong-gorong, namun banjir masih menjadi masalah utama belum sepenuhnya teratasi. Salah satunya disampaikan Yunia, warga setempat.
“Biasanya air bisa melebihi trotoar, tapi sekarang sudah sedikit lebih baik karena perbaikan gorong-gorong. Dulu bisa lama sekali surutnya, sekarang sekitar 10 sampai 15 menit setelah hujan reda sudah mulai surut,” ujarnya.
Ia menambahkan, genangan air biasanya terjadi dari timur rel kereta hingga mencapai perempatan lampu merah. Setelah air surut, kawasan tersebut kembali bisa digunakan oleh para pedagang kaki lima untuk berjualan.
Senada dengan Yunia, Nur Hidayah, pedagang molen telah berjualan 17 tahun, juga terkena dampak banjir.
“Kalau hujan deras, air bisa naik sampai trotoar. Karena posisi jalan di sini lebih rendah dibanding area sekitarnya, jadi air mengalir ke sini semua. Kadang sampai masuk ke toko-toko juga,” jelasnya.
Namun tak hanya soal banjir, kini warga sekitar pasar disuguhi aroma tidak sedap. Diduga berasal dari pedagang ikan dan daging. Yunia menilai penempatan pedagang ikan di bagian depan pasar kurang efektif, karena justru berdampak munculnya bau menyengat.
Dia pun berharap seiring pemerintahan baru dipimpin Walikota Vinanda Prameswati mampu memberikan solusi mengatasi banjir dan bau kurang sedap di Jalan Patimura depan pasar tradisional. Edukasi kepada pedagang dan masyarakat agar lebih sadar menjaga kebersihan, terutama dmembuang sampah pada tempatnya perlu dilakukan kembali.
jurnalis : Neha Hasna Maknuna