kediritangguh.co

Mas Dhito Bakal Atasi Kelangkaan LPG Melon, Lanjutkan Sekolah Gratis dan Perhatikan Takmir Masjid saat Kampanye di Badas

Mas Dhito saat kampanye terbuka di Lapangan Desa Tunglur Badas (Faustav Imaniarta Wijaya)

KEDIRI – Hanindhito Himawan Pramana terpaksa bersimpuh, saat salah satu warga Desa Tunglur Kecamatan Badas menyampaikan terkait bantuan untuk takmir masjid. Selain itu, juga diungkapkan betapa saat ini sulit mendapatkan LPG 3 kg.

Calon Bupati Kediri nomor urut dua ini, lalu meinta bersabar hingga pertengahan Bulan Oktober. Untuk mengatasi masalah pasokan dan memastikan ke depan stok LPG akan melimpah. Kemudian untuk bantuan kepada takmir dan rehab tempat ibadah akan dilakukan secara bertahap.

Demikian gambaran kampanye terbuka di dalamnya digelar dialog antara Mas Dhito sapaan akrabnya, kembali berpasangan dengan Dewi Mariya Ulfa dalam Pilkada di Kabupaten Kediri, Selasa (08/10). Ratusan warga yang datang, terlihat antusias. Saat Bupati Petahana ini menyampaikan sejumlah program kerja, bila pada 27 Nopember nanti kembali terpilih.

Program Boarding School

Mas Dhito saat kampanye terbuka di Lapangan Desa Tunglur Badas (Faustav Imaniarta Wijaya)

 

Mulai dari program pendidikan, diwujudkan SMA Dharma Wanita Boarding School. Merupakan salah satu hasil kerja keras, khususnya membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu. Sekolah ini menyediakan pendidikan gratis dan sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah daerah.

“Kewenangan kami hanya sampai PAUD hingga SMP. Untuk SMA dan SMK, itu ada di provinsi. Dulu ada warga yang mau anaknya sekolah, tapi terhalang biaya. Saya berpikir, kenapa tidak kita bantu? Akhirnya, kami bangunkan asrama SMA, untuk anak-anak yang benar-benar tidak mampu,” jelasnya.

Terkait kelangkaan LPG di pasaran, Mas Dhito meminta waktu hingga pertengahan bulan Oktober untuk mengatasi masalah pasokan.

“Beri kami waktu. Sekarang tanggal 8, semoga tidak sampai tanggal 16 Oktober sudah kembali stabil. Jangan sampai dilaporkan stok LPG melimpah di pengecer, tetapi sulit didapat saat dibeli. Ini sudah kami pikirkan dan tinggal menjalankan rencananya. Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak distributor dan pemangku kepentingan untuk memastikan pasokan LPG dapat berjalan lancer,” jelasnya.

Dibalik acara kampanye ini terdapat cerita menarik, dari salah satu warga Dusun Blora Desa Badas, Sriani. Dihadapan Mas Dhito, dia mendapatkan kesempatan menceritakan bagaimana anaknya, Vani Amelia. Akhirnya bisa melanjutkan sekolah di SMA Boarding School berkat program ini.

Sriani awalnya ragu bisa membiayai pendidikan anaknya, tapi setelah mendengar tentang sekolah asrama yang gratis, harapan itu mulai muncul.

“Dulu, saya pernah bilang ke anak saya, ‘Nak, tidak usah sekolah ya, ibu banyak hutang.’ Tapi dia bilang, ‘Bu, aku mau sekolah di Boarding School yang gratis!’” kenangnya sambil tersenyum.

Vani akhirnya diterima di sekolah tersebut, dan semua kebutuhannya, dari seragam hingga uang saku Rp 200 ribu per bulan, sudah ditanggung. Sriani merasa sangat bersyukur karena program ini sangat membantu keluarganya.

“Program Mas Dhito ini benar-benar bikin kami terbantu. Anak-anak yang tidak mampu bisa tetap sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak,” tambahnya, penuh rasa syukur.

Dengan program pendidikan kini telah berjalan, tidak lain tujuan dari Mas Dhito agar anak-anak di Kabupaten Kediri. Dapat menikmati pendidikan cukup dan berkualitas meski dari latar belakang ekonomi yang sulit.

Jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya
Editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version