KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono mengajak kaum milenial untuk melestarikan wayang kulit. Menurutnyahal ini harus terus dilakukan, karena Kabupaten Kediri memiliki kekayaan seni dan budaya yang juga harus dirawat dan dijaga. “Kabupaten Kediri ini mempunyai kekayan budaya dan kesenian yang sangat besar terutama wayang. di Kabupaten Kediri ada wayang khas yang harus dilestarikan, namanya wayang krucil diantaranya,” ungkap Mas Dhito sapaan akrabnya.
Tidak hanya wayang krucil, kata Mas Dhito, apapun kekayaan budaya dan peninggalan sejarah, harus dilestarikan. Terlebih, kalangan milenial harus lebih menjaga dan mempelajari kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kediri. “Cara melestarikannya bagaimana, kaum milenial ini bisa terus membuat video, foto, hingga infografis yang disebarkan di sosial media. Juga untuk terus digaungkan sehingga semua kesenian tidak musnah dan diakui bangsa lain,” pungkasnya.
Mas Dhito menerangkan Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), punya peranan dan tanggung jawab besar. Untuk mengusulkan dan mengawal kebijakan mengenai kesenian dan kebudayaan. Agar tidak terjadi perusakan atau pemusnahan kekayaan budaya.
Usai DK4 dikukuhkan, Bupati melihat lembaga ini, mempunyai peran penting. Dalam usulan kebijakan mengenai kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kediri. Ketua DK4 Imam Mubarok menyebutkan, ihwal pelestarian kesenian dan kebudayaan adalah tanggung jawab yang harus diemban oleh semua lini masyarakat. “Perhatian kita semua bahwa sisi kearifan lokal ini harus terjaga,” katanya.
Sedangkan di Kabupaten Kediri hidup dan berkembang kurang lebih 36 jenis kesenian yang terdaftar dalam registrasi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. Selain itu, ada 1522 organisasi dan profesi seniman serta 509 cagar budaya dan 29 adat istiadat lokal.
Terlebih Kabupaten Kediri memiliki kesenian khas Wayang Krucil yang sejak dulu diboomingkan oleh Mbah Gandrung. Menurut Gus Barok, sapaan akrabnya, wayang inilah yang menjadi kekhasan Kabupaten Kediri sehingga harus terus digaungkan keberadaannya.
Jangan hanya insidentil, kata Gus Barok, dalam melestarikan wayang ini harus continue atau berkelanjutan. Jangan pula hanya ketika kekayaan budaya ini baru diakui oleh bangsa lain baru bereaksi. “Jadi jangan hanya berkoar-koar ketika ada kasus seperti ada oknum yang mau memusnahkan wayang. Tetapi kemudian ketika tidak ada apa-apa diam,” tandasnya.
Selain penyebaran konten-konten di media sosial seperti yang dikatakan Mas Dhito, Gus Barok menyebutkan kaum melenial bisa mengenal salah satu karakter wayang seperti Gatot Kaca ataupun pandawa. Sehingga, lanjut Gus Barok, akan terus terjadi regenerasi dan kelestarian wayang. Pihaknya menjelaskan kelestarian ini akan dapat terjaga jika ada banyak dalang yang terus berkesenian di Kabupaten Kediri.
Rencananya, DK4 yang diketuainya ini akan mengusulkan adanya pawyatan pedalangan. Diharapkan melalui kebijakan dikeluarkan Bupati Kediri, akan mencetak dalang-dalang asal Kabupaten Kediri. (adv)