KEDIRI — Malam ini, Kota Kediri akan berdenyut dalam irama shalawat. Gelombang jutaan jamaah dari berbagai penjuru tanah air diperkirakan akan mengalir menuju Pondok Pesantren Lirboyo, menyalakan langit dengan lantunan puji-pujian kepada Rasulullah dalam acara “Lirboyo Bershalawat” bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, sebagai ungkapan syukur memperingati Hari Santri 2025.
Tak hanya sekadar acara religi, malam ini (20/10), acara dimulai pukul 19.00 wib, akan menjadi perayaan spiritual dan kebangkitan ruh santri — ketika cinta kepada Nabi, hormat kepada ulama, dan semangat kebersamaan menyatu dalam satu napas yang sama: shalawat.
Acara yang digelar atas kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Ponpes Lirboyo ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kecintaan umat kepada Rasulullah SAW sekaligus meneguhkan peran santri sebagai penerus perjuangan para ulama.
Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Abdul Mu’id Shohib atau akrab disapa Gus Muid, menuturkan dengan lembut bahwa Lirboyo Bershalawat bukan hanya seremoni keagamaan, melainkan sebuah pernyataan cinta dan komitmen spiritual.
“Shalawat ini adalah ungkapan cinta kita kepada Kanjeng Nabi, pembawa risalah suci. Risalah itu diteruskan para ulama dan diwariskan kepada para santri. Inilah bentuk syukur dan cinta kami,” ujar Gus Muid.
Panggung Raksasa, Lautan Jamaah, dan Cinta yang Menggema
Persiapan acara, menurut Gus Muid, telah mencapai 95 persen. Sejak beberapa hari lalu, panitia bahu-membahu membangun panggung megah yang menjadi pusat kegiatan. Sistem tata suara pun diperluas hingga ke area luar pondok, agar gema shalawat bisa merambat sampai ke jalan-jalan sekitar.
Ketua panitia M. Zakkiyu Nuha menjelaskan, ribuan jamaah diperkirakan akan hadir malam ini. Karena itu, fokus utama panitia adalah keamanan dan kelancaran lalu lintas.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Kediri Kota. Jalur evakuasi disiapkan, ambulans siaga, dan akses masuk jamaah diatur dengan tertib,” tutur Nuha.
Sebagai langkah antisipasi, Jl. Dr. Sahardjo akan ditutup mulai pukul 17.00 WIB, dari arah Terminal Kediri hingga perempatan Sukorame. Sementara Jl. KH. Abdul Karim akan ditutup lebih awal, pukul 16.00 WIB, dan hanya dibuka untuk jalur VIP dan VVIP.
Nuha juga menegaskan, jamaah diimbau untuk menjaga kesehatan, tidak membawa atribut tertentu, dan tetap menjaga ketertiban.
“Kami ingin acara ini menjadi ruang penuh berkah, bukan ajang hura-hura. Semua datang dengan hati bersih untuk bershalawat bersama,” pesannya.
Dari Persiapan Hingga Kebersihan, Semua Dikerjakan dengan Cinta

Tak hanya menyiapkan panggung megah, panitia juga menggandeng DLHKP dan Dinas PUPR Kota Kediri untuk menata area acara. Rumput dipangkas, tanah diratakan, dan lokasi dibersihkan agar jamaah dapat beribadah dengan nyaman.
Usai acara, sekitar 100 santri akan menyisir area dalam dan luar pondok, memastikan kebersihan tetap terjaga — karena bagi mereka, menjaga kebersihan adalah bagian dari ibadah.
Dihadiri Tokoh-Tokoh Penting dan Pemimpin Daerah
Dari konfirmasi yang diterima panitia, acara Lirboyo Bershalawat akan dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri, serta tokoh besar lain seperti Ketua PBNU dan Ketua PWNU Jawa Timur.
Kehadiran para pemimpin ini menjadi simbol dukungan terhadap pesan luhur yang disampaikan dari bumi Lirboyo: bahwa santri bukan sekadar pelajar agama, tetapi penjaga moral bangsa.
Langit Lirboyo Akan Bergetar oleh Shalawat
Malam ini, langit Lirboyo akan menyala bukan oleh lampu, tapi oleh ribuan cahaya doa dan cinta.
Suara shalawat akan menggema dari setiap penjuru, menyatu dalam irama hati yang sama. Santri, masyarakat, dan para pemimpin akan larut dalam satu tujuan: menghidupkan cinta kepada Rasulullah.
Ketika Habib Syech mulai melantunkan shalawat pertamanya, udara Kediri akan bergetar lembut. Di sela riuhnya suara jamaah, akan terasa keheningan spiritual — seakan seluruh semesta ikut bershalawat.
jurnalis : Anisa Fadila
Bagikan Berita :Pernyataan Resmi PT. Kediri Panjalu Jayati Terkait Penggunaan Ulang Karya Jurnalistik Tanpa Izin, UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kami mengingatkan bahwa setiap konten berita yang diterbitkan oleh kediritangguh.co merupakan karya cipta yang dilindungi undang-undang. Oleh karena itu, setiap bentuk penggandaan, pengutipan penuh, maupun publikasi ulang tanpa izin melanggar hukum dan dapat dikenai sanksi pidana.









