KEDIRI – Kota Kediri menebar asa baru bagi keluarga yang tengah berjuang melawan keterbatasan ekonomi. Lewat program Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP), sebanyak 18 siswa pilihan secara resmi dilepas untuk menimba ilmu secara cuma-cuma di Kota Batu, Senin (28/7). Prosesi pelepasan yang penuh haru ini berlangsung di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri.
Wali Kota Kediri, Vinanda, mengungkapkan bahwa ke-18 siswa tersebut adalah putra-putri terbaik dari keluarga kurang mampu, yang telah terpilih melalui proses seleksi ketat berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Keberangkatan mereka hari ini bukan sekadar perjalanan menuju sekolah baru, melainkan langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah. Negara hadir sepenuhnya, memberikan pendidikan tanpa biaya. Mulai dari asrama nyaman, kegiatan belajar berkualitas, makanan bergizi, hingga seragam sekolah yang rapi dan terjamin,” tutur Vinanda penuh optimisme.
Ia menegaskan bahwa Program Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis pemerintah pusat untuk memutus lingkaran kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas. Para siswa tidak hanya akan mendapatkan pelajaran formal, tapi juga akan dibentuk menjadi pribadi tangguh dengan karakter unggul, jiwa kepemimpinan, semangat pantang menyerah, serta moral dan budi pekerti luhur.
Dengan tatapan penuh harapan, Wali Kota Vinanda menitipkan pesan kepada para siswa agar selalu menjaga nama baik Kota Kediri, berperilaku santun, ramah, serta menjauhi tindakan negatif seperti perundungan.
“Gunakan waktu kalian sebaik mungkin. Belajarlah sepenuh hati, berkembanglah semaksimal mungkin, karena harapan besar kota ini tertumpu pada pundak kalian,” pesan Vinanda yang disambut tepuk tangan hangat hadirin.
Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Paulus Luhur Budi Prasetya, menyampaikan kabar gembira bahwa Pemkot sedang merancang pembangunan Sekolah Rakyat yang megah di kawasan Lirboyo. Lokasi strategis dengan lahan lebih dari lima hektare ini telah mendapat restu dari Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR.
“Insyaallah nanti akan berdiri sekolah terpadu, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, dengan dua rombongan belajar untuk setiap jenjang. Harapannya, siswa-siswi yang hari ini menimba ilmu di Batu akan kembali ke tanah kelahiran mereka di Kediri setelah pembangunan selesai,” ungkap Paulus penuh semangat.
Lebih lanjut, Paulus menuturkan bahwa siswa yang diberangkatkan kali ini terdiri dari mereka yang sebelumnya terpaksa meninggalkan bangku sekolah dan siswa yang menempuh pendidikan di sekolah swasta namun terkendala biaya.
Untuk sementara, proses belajar mengajar di Kota Batu memanfaatkan fasilitas bekas Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (UPT PPSPA) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kota Kediri merupakan peserta gelombang kedua program Sekolah Rakyat ini, bersama Kabupaten Malang, Jombang, dan Kota Batu.
Di balik senyuman haru para siswa, tersimpan cerita para orang tua yang penuh rasa syukur. Karmini, salah satu wali murid yang putrinya, Fadila, ikut dalam rombongan ini, mengungkapkan rasa bahagianya dengan penuh haru.
“Anak saya sebelumnya menempuh pendidikan di MTS Nurul Huda dan baru naik kelas dua. Tapi kami memilih jalan ini karena percaya bahwa pendidikan di Sekolah Rakyat bisa membawa anak saya lebih dekat dengan cita-citanya. Gratis, berkualitas, sekaligus melatih mereka mandiri dan berjiwa besar,” ucap Karmini dengan mata berbinar.
Ia berharap, dari pendidikan ini, sang putri bisa tumbuh menjadi pribadi tangguh, sukses, dan mampu meraih cita-cita yang selama ini terpendam dalam impiannya.
jurnalis : Anisa Fadila