KEDIRI – Suara tawa, semangat, dan gelegak air berpadu dalam harmoni di Kelurahan Burengan, Kota Kediri, Senin (18/8). Ratusan bahkan ribuan warga tumpah ruah mengikuti Lomba Mancing Massal dalam kemeriahan Festival Omah Sawah, sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Dengan semangat gotong royong sebagai benang merahnya, perlombaan ini menjadi lebih dari sekadar adu ketangkasan memancing. Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah ruang temu bagi warga, untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan di tengah kebisingan dunia yang kian cepat.
“Ini bukan hanya soal menang atau kalah, tapi bagaimana kita bisa duduk bersama, memancing bersama, menjaga keharmonisan meski berlomba. Semangat gotong royong dan persatuan yang ingin kami tanamkan,” ucap Vinanda penuh makna.
Lomba Tradisional

Ketua Panitia, Duchang Prakasa, menyampaikan bahwa sebanyak 2,5 ton ikan lele dan 2 kuintal ikan “master” ditebar ke Sungai Omah Sawah, menciptakan sensasi luar biasa bagi para pemancing. Sekitar 1.000 peserta, baik dari Kota Kediri maupun wilayah sekitarnya, ambil bagian dalam lomba yang dimulai dari pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.
“Pemenang ditentukan dari total berat ikan yang berhasil ditangkap. Lima pemancing terbaik akan membawa pulang hadiah spesial. Tapi semua peserta boleh langsung membawa pulang hasil tangkapannya,” jelas Duchang sambil tersenyum.
Salah satu peserta, Teguh dari Betet, tampak begitu menikmati suasana. Duduk bersila di tepi sungai dengan umpan ayam andalannya, ia berhasil menggaet 18 ekor ikan.
“Seru sekali, ikannya banyak dan besar-besar. Suasananya juga meriah, jadi makin semangat,” ujarnya dengan wajah berseri.
Namun, festival ini bukan hanya tentang kail dan umpan. Panitia juga menyuguhkan aneka lomba tradisional penuh nostalgia seperti balap karung, makan kerupuk, memasukkan pensil ke dalam botol, hingga permainan memindahkan bendera dan air di kepala. Tak ketinggalan, anak-anak pun mendapat ruang untuk berekspresi melalui lomba mewarnai yang tak kalah ramai.
Festival Omah Sawah menjadi cermin semangat rakyat Kediri: sederhana, meriah, dan penuh kebersamaan. Sebuah cara unik dan bermakna untuk merayakan usia ke-80 sang ibu pertiwi.
jurnalis : Anisa Fadila