KEDIRI – Laga perdana Group J di babak 64 besar Liga 4 Nasional berakhir tanpa ada pemenang. Tim tuan rumah, Inter Kediri menjamu Persikasi Bekasi di Stadion Brawijaya, Selasa (22/04). Harus puas berakhir imbang 0 – 0.
Inter Kediri sebenarnya tampil dominan sejak peluit awal dibunyikan. Anak asuh Budiardjo Thalib mengambil inisiatif serangan, sementara Persikasi memilih bermain sabar dan menunggu momentum melalui serangan balik.
Pada menit ke-23, pelatih Inter Kediri melakukan pergantian pemain dengan menarik keluar Levi Syahreal dan memasukkan Nosi Setiawan. Serangan Laskar Panji sebutan klub dari Kediri, banyak dibangun dari sisi kanan, terutama melalui aksi Andre Agustiar, namun hingga babak pertama usai tak ada gol tercipta.
Memasuki babak kedua, Persikasi mulai tampil lebih terbuka dan mencoba menemukan ritme permainan. Tim tamu sempat menggetarkan gawang Inter Kediri di awal babak kedua, namun gol tersebut dianulir karena offside.
Jual beli serangan terjadi sepanjang 45 menit kedua, tetapi kedua tim gagal menciptakan peluang emas. Skor kacamata pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Pelatih Persikasi Bekasi, Abdullah Syafei, mengapresiasi perjuangan anak asuhnya meski mengaku kecewa dengan beberapa keputusan wasit.
“Ada dua keputusan hakim garis yang menurut kami kurang tepat. Yang pertama, free kick yang sebenarnya gol tapi dianggap offside. Kedua, momen offside yang kami nilai tidak tepat karena bola berasal dari tengah. Tapi ya sudahlah, pertandingan sudah selesai dan kami terima hasilnya.” Ujarnya
Sementara itu, pelatih Inter Kediri, Budiardjo Thalib, menyebut hasil imbang ini kurang memuaskan. Coach Budijo menyebut di pertandingan perdana, anak asuhnya bermaterikan para pemain muda masih tegang.
“Kita kurang beruntung meskipun sama-sama mencuri satu poin. Tapi ini jadi pelajaran untuk pertandingan berikutnya.”
Dengan hasil ini, Inter Kediri dan Persikasi Bekasi sama-sama mengantongi satu poin di laga perdana babak 64 besar. Kedua tim masih memiliki peluang untuk lolos, namun harus memaksimalkan dua laga sisa.
Jurnalis: Sigit Cahya Setyawan
