KEDIRI – Kota Kediri kembali menegaskan posisinya sebagai kota percontohan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Kali ini, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jombang melakukan kunjungan studi tiru ke FKUB Kota Kediri, Selasa (8/7), yang berlangsung di Pondok Pesantren Wali Barokah.
Kunjungan ini tak sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi ruang berbagi gagasan dan strategi konkret dalam menjaga harmoni di tengah masyarakat yang majemuk. Kota Kediri dipilih karena telah empat tahun berturut-turut masuk dalam 10 besar kota paling toleran versi Setara Institute. Tahun lalu, kota ini bahkan menempati posisi ke-8 nasional.
“Capaian ini tidak datang secara instan, tapi merupakan hasil kerja bersama seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha, dalam sambutannya.
Ia menambahkan, Kediri dan Jombang memiliki banyak kesamaan. Keduanya dikenal sebagai kota santri dan memiliki masyarakat yang beragam. Hal ini menjadi modal kuat untuk mempererat kolaborasi, khususnya antarpondok pesantren, demi memperkuat nilai-nilai toleransi dari akar rumput.
Ketua FKUB Kota Kediri, Drs. H. Moch. Salim, M.Pd., mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilan menjaga kerukunan adalah konsistensi dalam membangun ruang dialog. Salah satunya melalui forum Jumat Kliwon, yang telah berlangsung sejak 1998. Forum ini rutin dihadiri 400 hingga 500 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari tokoh agama, akademisi, aparat kelurahan, hingga perbankan.
“Forum ini bukan hanya tempat diskusi, tapi juga wadah untuk mempererat kebersamaan. Duduk bersama, saling mendengarkan, makan bareng itulah yang memperkuat rasa saling menghargai,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Jombang, KH. M. Munif Kusnan, SH., M.Si., mengaku terinspirasi dengan pendekatan Kediri dalam menjaga harmoni sosial. “Kami ingin belajar lebih jauh tentang praktik-praktik yang berhasil diterapkan di sini. Kami juga punya desa moderasi, tapi kami yakin ada banyak hal yang bisa kami tiru dari Kediri,” tuturnya.
Kedatangan FKUB Jombang ini menambah daftar panjang kota dan kabupaten yang menjadikan Kediri sebagai rujukan. Sebelumnya, studi serupa telah dilakukan oleh FKUB dari Kota Blitar, Kota Depok, dan Kabupaten Tangerang.
Melalui semangat berbagi dan memperkuat jejaring antarwilayah, harapannya nilai-nilai toleransi makin mengakar dan mampu menjadi perisai yang kokoh dalam menghadapi tantangan zaman.
jurnalis : Anisa Fadila