KEDIRI – Menjelang bergulirnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 yang akan digelar di kawasan Malang Raya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Kediri terus mengintensifkan pemantauan terhadap kesiapan para atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor).
Ketua KONI Kota Kediri, Eko Agus Koko, bersama jajaran pengurus dan perwakilan cabor, turun langsung ke lapangan dalam agenda Monitoring dan Evaluasi (Monev) guna memastikan semangat dan kesiapan atlet. Dua cabor yang disoroti dalam kunjungan kali ini adalah renang dan basket.
“Monev ini sebenarnya sudah berjalan sejak awal. Satu tim bisa memantau hingga lima cabor. Tapi kami dari KONI ingin lebih dari sekadar menerima laporan. Kami ingin melihat sendiri seperti apa semangat para atlet di lapangan menjelang Porprov,” ujar Eko Koko saat meninjau latihan renang di Kolam Renang Pagora, Kamis (15/5).
Hingga pertengahan Mei ini, sekitar 30 dari total 40 cabor yang akan bertanding sudah dimonitor oleh KONI. Dalam proses evaluasi cabor renang, ditemukan satu kasus cedera ringan pada atlet putri. Namun, kondisi tersebut tidak mengkhawatirkan dan langsung mendapat penanganan.
“Memang ada satu atlet yang cedera ringan, tapi tidak serius. Sudah kami koordinasikan untuk penanganan, bahkan Pak Bambang dari tim monev siap membantu terapi pijat,” tambahnya.
Usai mengunjungi renang, tim Monev beralih ke cabor basket yang tengah berlatih di Indo Court. Asisten pelatih basket, Eko Santoso, mengungkapkan bahwa pemilihan tempat latihan ini bukan tanpa alasan.
“Tempatnya nyaman, aksesnya juga mudah. Anak-anak jadi lebih semangat karena tidak harus jauh-jauh datang ke lokasi,” ucapnya.
Siapkan Bonus Medali

Untuk semakin memompa semangat juang para atlet, KONI Kota Kediri juga menyiapkan bonus atau reward bagi atlet yang berhasil meraih medali di Porprov nanti. Eko Koko menekankan pentingnya penghargaan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.
“Bonus, apalagi uang, sangat penting untuk membakar semangat juara para atlet. Ini bentuk dukungan nyata dari kami,” jelasnya.
Terkait adanya pencoretan pelatih dari tim di beberapa cabor, Eko menegaskan bahwa hal itu sepenuhnya menjadi keputusan internal masing-masing cabang olahraga.
“Kami di KONI hanya bertindak sebagai induk organisasi. Soal pelatih yang diganti, itu sepenuhnya kewenangan cabor. Biasanya karena alasan profesionalitas atau kedisiplinan,” tutupnya.
Dengan langkah aktif dan pendekatan langsung ke lapangan, KONI Kota Kediri berharap seluruh atlet siap tempur dan mampu memberikan hasil terbaik untuk Kota Kediri di ajang Porprov Jatim 2025.
jurnalis : Anisa Fadila