Site icon kediritangguh.co

Klarifikasi Satu Keluarga Warga Ngampel Terkait Tempat Isolasi Kota Kediri Kurang Layak

Tim Satgas Covid Kota Kediri usai bertugas melakukan penjemputan warga terkonfirmasi (Nanang Priyo Basuki)

KEDIRI – Terkait kabar satu keluarga warga Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto menolak untuk menjalani isolasi, Mohammad Noviyanto, warga Jl. Bunga Gang 1 No. 24 RT. 02 RW 01 Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto memberikan klarifikasi. Mewakili pihak keluarga sesuai isi pemberitaan tersebut adalah tidak benar. Setelah melihat langsung kondisi tempat Isolasi Mandiri Terpusat, berada di Jalan Himalaya sekira pukul 23.00 wib, diantar Satgas Covid-19. Menjadikan dirinya memutuskan tempat tersebut kurang layak bagi keluarganya.

“Saya merasa tidak ada privacy karena satu ruangan berisi banyak tempat tidur. Kemudian tempat tidurnya berada di bawah. Jarak antara ruang tidur dengan kamar mandi cukup jauh dan itupun sangat gelap. Tempatnya juga belum dibersihkan dan artinya memang belum siap ditempati. Daripada keluarga saya, apalagi ibu saya sudah sepuh kurang nyaman. Lebih baik kami melakukan isolasi mandiri di rumah, karena kami semua tidak ada gejala,” terangnya, Kamis (20/01).

Mohammad Noviyanto mengaku trauma saat berada di Poltekes Semampir, sebelumnya dipergunakan Pemerintah Kota Kediri tempat isolasi mandiri. “Saya hanya satu hari berada di sana, karena memang prosedurnya demikian bagi warga baru datang dari luar kota. Saya ikuti prosedur tersebut namun masalahnya saya bersama keluarga. Bila dipaksa ditempatkan di Gedung BLK kini dijadikan tempat isolasi mandiri, lebih baik saya di penjara,” jelasnya.

Dia justru memberikan apresiasi atas pelayanan medis diberikan RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri. Penangganan terhadap istri dan anaknya saat ini menjalani perawatan. Namun untuk dirinya, ibu dan anaknya yang semuanya dinyatakan positif, dia memutuskan memilih menjalani isolasi mandiri di rumah. “Karena jika berada di rumah, kami merasa lebih nyaman. Itu sebenarnya kesepakatan kami dengan Satgas Covid Kelurahan,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Satgas Covid-19 Pemerintah Kota Kediri langsung bergerak cepat usai mendapat aduan terdapat warga terkonfirmasi. “Kita berusaha menjalankan prosedur penanganan terhadap keluarga terkonfirmasi Positif Covid. Berdasarkan hasil sementara tracing terkena saat berada di Kota Surabaya. Salah satu alasan menolak, karena menggangap tempat ini dikatakan kurang layak,” tegas Kalaksa BPBD Kota Kediri, Indun Munawaroh.

editor : Nanang Priyo Basuki

Exit mobile version