Kisah Bocah Titipan : Bupati Kediri Datang Ajak Kembali Bersekolah Meski Tanpa Akta Kelahiran

Bagikan Berita :

KEDIRI – Sebuah kisah haru datang dari Dusun Dawuhan, Desa Kawedusan, Kecamatan Plosoklaten. Seorang bocah bernama Restu, di usianya yang delapan tahun, belum juga merasakan bangku sekolah seperti teman-teman seusianya. Bukan karena enggan belajar, melainkan terkendala tak memiliki akta kelahiran, syarat mutlak untuk bisa mendaftar sekolah.

Orang tuanya telah lama berpisah. Sang ibu kembali ke Bandung, sementara ayahnya yang berprofesi sebagai sopir truk lebih banyak menghabiskan waktu di perjalanan. Sejak lima bulan terakhir, Restu dititipkan kepada Mujiastuti dan Siswanto, pasangan suami istri yang dengan penuh ketulusan mau merawatnya. Meski bukan keluarga, hubungan lama sebagai tetangga membuat mereka ikhlas menjadikan Restu bagian dari rumah mereka.

Sehari-hari, Restu tumbuh layaknya anak-anak lain, bermain bersama teman sebaya di sekitar rumah. Namun ada satu hal yang berbeda: ia tak bisa berangkat sekolah. Keterbatasan dokumen membuat Mujiastuti dan suami hanya bisa pasrah, hingga kabar ini sampai ke telinga Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.

Tanpa menunggu lama, pada Selasa (15/9), Mas Dhito—sapaan akrab bupati—langsung menyambangi kediaman keluarga Mujiastuti. Ia ingin memastikan sendiri bagaimana Restu bisa kembali mengenyam pendidikan. Dari obrolan singkat, diketahui Restu pernah duduk di kelas 1 SD, meski hanya dua pekan sebelum akhirnya berhenti.

“Usianya delapan tahun, terakhir sekolah kelas satu. Besok sudah kita siapkan sekolah lagi di SD terdekat,” ujar Mas Dhito penuh keyakinan.

Tak hanya memberi janji, Mas Dhito juga datang dengan solusi nyata. Bersama Sekda Mohamad Solikin, serta perwakilan Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, ia membawa perlengkapan sekolah lengkap: mulai seragam, tas, sepatu, hingga buku tulis.

Mata Restu berbinar saat menerima hadiah itu. Dengan antusias, ia membuka satu per satu bingkisan, seolah tak sabar untuk segera kembali ke sekolah.

“Semua kebutuhan sekolah, termasuk biaya, akan kita tanggung sepenuhnya,” tegas Mas Dhito.

Di hadapan warga, bupati muda itu juga menyampaikan rasa hormatnya kepada keluarga Mujiastuti. Meski bukan darah daging, mereka merawat Restu dengan penuh kasih sayang.

Rencananya, Restu akan bersekolah di SD Negeri Kawedusan I, sekolah yang jaraknya tak jauh dari rumahnya sekarang. Kabar ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Mujiastuti dan Siswanto, yang berharap anak asuh mereka bisa meraih masa depan lebih baik.

“Semoga dengan sekolah, kelak Restu bisa menjadi orang yang sukses,” ucap Mujiastuti penuh doa.

Sebuah langkah kecil namun bermakna besar. Bagi Restu, kembalinya ia ke sekolah bukan sekadar awal baru, tapi juga pintu harapan untuk masa depan yang lebih cerah.

Bagikan Berita :