KEDIRI – Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri selalu menggelar agenda rutin khitanan massal sebagai bentuk kepedulian sosial. Bertempat di kantor PCNU Kota Kediri pada Minggu (13/7), kegiatan ini menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu yang ingin menunaikan salah satu sunnah penting dalam ajaran Islam.
Ketua panitia, dr. Fundhi Khrisna Adi Pinardi, Sp.KFR., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang rutin diadakan oleh PCNU. Tahun ini, panitia menargetkan 50 peserta, namun setelah proses pemeriksaan kesehatan dan beberapa yang mengundurkan diri, sebanyak 44 anak berhasil menjalani khitan.
“Kami memilih momentum libur sekolah agar tidak mengganggu proses belajar para peserta. Ini juga sekaligus menjadi bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Islam yang kami selenggarakan,” ujar dr. Fundhi.
Para peserta berasal dari tiga kecamatan di Kota Kediri, Mojoroto, Kota, dan Pesantren, dengan rentang usia antara 4 hingga 13 tahun.
Wujud Nyata Nahdlatul Ulama
Disampaikan Ketua PCNU Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Jalil, bahwa sebelum tindakan. Maka seluruh peserta diwajibkan menjalani pemeriksaan medis guna memastikan kesiapan dan kelayakan kesehatan.
“Dua anak terpaksa ditunda tindakannya karena terdeteksi memiliki kelainan bawaan yang memerlukan penanganan lebih lanjut di fasilitas kesehatan khusus,” ungkap Gus Ab sapaan akrabnya.
Pelaksanaan khitan melibatkan tim medis yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan bidan. Tidak hanya itu, PCNU juga menggandeng berbagai lembaga internal seperti Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKN-NU), Perhimpunan Dokter NU, dan Lazisnu. Untuk menjamin mutu dan keselamatan, prosedur medis disupervisi langsung oleh dokter spesialis urologi.
“Harapan kami, kegiatan ini bisa terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Ini adalah salah satu wujud nyata komitmen kami dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan,” tutup dr. Fundhi.
jurnalis : Anisa Fadila