KEDIRI – Kabupaten Kediri kembali diguncang tragedi mematikan. Empat nyawa jadi korban minuman keras oplosan, tiga di antaranya telah meregang nyawa, dan satu lainnya masih berjuang di ranjang rumah sakit. Musibah ini menggores duka mendalam di Dusun Sanggrahan, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu.
Kejadian bermula pada Minggu malam (27/7), saat empat pria buruh harian lepas di tempat produksi arang meminum miras oplosan yang mereka beli secara patungan. Masing-masing menenggak empat gelas seharga Rp10 ribu. Namun, kesenangan sesaat itu berubah menjadi petaka.
Korban pertama, P (43), menghembuskan napas terakhir di rumahnya pada Senin pagi (28/7), sebelum sempat mendapatkan perawatan medis. Sementara dua rekannya, DW (30) dan AW (28)—yang juga kakak-adik—dilarikan ke RSUD Kabupaten Kediri dalam kondisi kritis. Sesak napas dan tak sadarkan diri, keduanya dirawat intensif di ruang ICU.
Namun takdir berkata lain. DW mengembuskan napas terakhir pada Selasa dini hari pukul 04.30 WIB. Disusul sang adik, AW, yang tutup usia pada sore harinya pukul 17.30 WIB. Dua kehilangan dalam satu keluarga, dalam waktu yang nyaris bersamaan.
Korban keempat, AM, masuk IGD RSUD Kabupaten Kediri pada malam 29 Juli. Menurut tim medis, Agus sempat mengeluhkan nyeri perut hebat namun masih dalam kondisi sadar. Ia diduga mengonsumsi minuman dari batch yang sama.
“Gejalanya mengarah pada keracunan alkohol, namun kondisinya lebih stabil dibanding tiga korban lainnya. Saat ini masih kami observasi intensif,” ungkap Budi Shanjaya, Kepala Bagian Pelayanan RSUD Kabupaten Kediri, saat ditemui Rabu (30/7).
Para korban diketahui berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu. Bahkan, proses pemakaman ketiga korban sempat terhambat karena kendala biaya. Kisah tragis ini semakin menegaskan betapa bahaya miras oplosan terus menghantui lapisan masyarakat bawah yang mencari pelarian dari kerasnya hidup.
“Mereka biasa minum bareng setelah dapat upah. Kali ini mereka beli miras urunan, total Rp200 ribu. Tidak ada yang menyangka akhir kisahnya seperti ini,” kata Kepala Dusun Gadungan Timur, Sudaryono.
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus ini lebih lanjut. AKP Joshua Peter Krisnawan, Kasatreskrim Polres Kediri, menyatakan timnya tengah memburu sumber miras berbahaya tersebut.
jurnalis : Neha Hasna Maknuna