foto : Anisa Fadila

Kediri Bergerak: Bantuan Melimpah Mengalir untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh–Sumatera

Bagikan Berita :

KEDIRI — Dari sudut-sudut Kota Kediri, kepedulian mengalir seperti sungai yang tak pernah putus. Suara solidaritas itu akhirnya bermuara pada aksi nyata: tujuh truk penuh bantuan diberangkatkan menuju Aceh dan Sumatera pada Rabu (10/12), dari halaman Dinas Sosial Kota Kediri. Di sanalah, semangat gotong royong menyatu—mengikat pemerintah dan masyarakat dalam satu langkah untuk menguatkan para penyintas bencana banjir dan longsor.

Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, memandang duka yang menimpa Aceh dan sebagian Sumatera sebagai luka bersama bangsa. Bencana itu bukan hanya merusak rumah dan harta benda, tetapi juga merenggut rasa aman warga yang kini harus memulai kembali hidup mereka dari puing-puing.

“Kita ingin mengingatkan saudara-saudara kita di sana bahwa mereka tidak sendirian. Kita hadir untuk membantu mereka bangkit,” tutur Mbak Wali, mengirimkan pesan hangat yang menyeberangi ribuan kilometer jarak.

Kepedulian itu kemudian tergambar jelas dalam laporan Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Imam Muttakin, yang merinci besarnya sumbangan warga selama satu minggu penggalangan bantuan. Deretan logistik yang terkumpul menunjukkan betapa kuatnya rasa empati masyarakat:

  • 1 ton 50 kilogram beras

  • 1.309 dus mi instan

  • 782 dus air mineral

  • 134 dus makanan bayi

  • 277 dus makanan lainnya

  • 4 dus obat-obatan

  • Serta berbagai kebutuhan lain yang tak seluruhnya disebutkan satu per satu

Namun kepedulian warga tak berhenti pada wujud barang. Donasi tunai sebesar Rp205.873.200 turut mengalir dari masyarakat, ASN, Korpri, hingga organisasi kemasyarakatan—menjadi bukti bahwa persatuan bukan slogan, tetapi tindakan nyata ketika bencana datang mengetuk.

“Donasi tunai akan kami serahkan ke BPBD Provinsi. Jika tidak diperbolehkan, akan kami salurkan ke rekening resmi bantuan untuk Aceh dan Sumatera,” jelas Imam, memastikan setiap rupiah sampai ke tangan yang membutuhkan.

Seluruh bantuan, baik logistik maupun dana tunai, kemudian diberangkatkan menuju BPBD Provinsi Jawa Timur. Tujuh truk yang melaju hari itu bukan sekadar kendaraan pengangkut barang—mereka adalah simbol kasih sayang, kepedulian, dan kekuatan warga Kediri dalam merawat sesama anak bangsa.

Melalui langkah ini, Kota Kediri kembali menunjukkan satu hal: bahwa ketika musibah datang, Indonesia selalu punya cara untuk saling menguatkan.

jurnalis : Anisa Fadila
Bagikan Berita :