KEDIRI – Dibalik rekrutmen Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) digelar Bawaslu Kota Kediri, menyisakan masalah. Salah satu peserta ujian, Roy Kurnia Irawan menyatakan Senin besok akan mendatangi kantor pengawas Pemilu. Menyerahkan kado berupa pakaian dalam sebagai bentuk kekecewaannya.
Disampaikan Roy Kurnia Irawan, dikonfirmasi Sabtu (25/05). Bahwa dirinya juga telah mengikuti ujian tulis berupa CAT dan essay sesuai persyaratan. Namun menjadikan kecewa dan muncul dugaan rekayasa, bahwa nilai hasil ujian tidak diumumkan secara terbuka.
“Saya sudah mendatangi Kantor Bawaslu hingga dua kali. Namun tidak ada satupun pimpinan Bawaslu yang menemui. Saya juga sudah berusaha kontak lewat telepon, namun tidak mendapatkan respon,” terangnya.
Menurutnya pelaksanaan digelar Bawaslu tidak mengumumkan hasil nilai dan rangking dari seluruh para peserta. Atas kekecewaan itulah, Senin besok dirinya akan kembali mendatangi kantor Bawaslu.
“Saya mau kado pakaian dalam kepada mereka. Sebagai bentuk tidak transparannya dalam rekrutmen Panwascam. Tidak diumumkan secara terbuka agar publik mengetahuinya,” jelasnya
Terkait aduan ini, Ketua Bawaslu Kota Kediri, Yudi Agung Nugraha, menyampaikan bahwa terkait ujian dan menetapkan Panwascam merupakan kewenangan Bawaslu Propinsi Jawa Timur.
“Tugas kami hanya memfasilitasi, diikuti 23 peserta dan terdapat 3 peserta yang tidak hadir,” terangnya.
Kabar terbaru menjadikan Roy lebih kecewa, terdapat salah satu oknum Bawaslu menawarkan dirinya untuk menjabat sebagai Panitia Pengawas Kelurahan / Desa (PKD).
“Ada yang nawari, saya dimasukkan PKD namun saya tegaskan tidak mau,” ucapnya.
editor : Nanang Priyo Basuki