Kades Kalipang Grogol Didemo Warganya Diduga Serobot Air Bersih, Saat Aksi Diwarnai Sekdes Usir Jurnalis Ancam Dipidanakan Jika Ditayangkan
kediritangguh
KEDIRI – Puluhan warga Desa Kalipang Kecamatan Grogol menggelar aksi di balai desa, Senin (05/08). Perwakilan dari enam kelompok tani dan warga setempat, meminta pertanggungjawaban Kades Antonius Supratiknya, dituduh terlibat dalam pembendungan air berasal dari sumber untuk disalurkan ke desa.
Lebih ironisnya, saat aksi berlangsung terdapat seorang oknum perangkat desa diketahui menjabat Sekretaris Desa bernama Margaret mengusir dua jurnalis salah satunya dari kediritangguh.co saat melakukan peliputan. Dia meminta ditunjukkan surat tugas, dan tidak cukup hanya ditunjukkan ID Card Pers.
“Mana surat tugasnya? Kalau tidak ada silahkan keluar. Jika tetap ambil foto-foto akan saya laporkan,” ucapnya kepada jurnalis kediritangguh.co.
Bahwa kehadiran sedikitnya 50 warga ini karena kekurangan air untuk kebutuhan rumah tangga dan mengairi sawah. Akhirnya Kades Antonius Supratiknya dihadapan warga memberikan pernyataan.
“Saya siap menampung dan menyampaikan aspirasi warga ke Perhutani bila masalahnya di hutan. Jika terkait desa, saya akan menyampaikan ke pemerintah kabupaten. Untuk air bersih minum, saya akan berusaha memenuhi kebutuhan warga melalui BPBD, Dinas Sosial, dan sekarang berharap pipanisasi yang langsung dari sumber sana,” ucapnya.
Salah satu warga, Kusnadi, warga Dusun Grogol Kulon Desa Kalipang saat dikonfirmasi menyampaikan.
“Masalah utama yang membuat warga mendatangi kepala desa adalah kekurangan air dari Grogol Barat hingga Wonoasri. Daerah sumber air di Sungai Sindu telah dibendung, dan air di sana digunakan bukan untuk pemajakan, sehingga lahan di atas sana menjadi subur. Akibatnya, daerah Grogol ke Timur atau ke bawah mengalami kekeringan. Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi, dan dampaknya dirasakan oleh tujuh dusun yaitu Dusun Kajar, Grogol Kulon, Grogol Etan, Bedrek, Sembak, Seketo, dan Wonoasri,” ucapnya.
Warga pun menduga kepala desa yang memiliki lahan di daerah yang dibendung tersebut. Menggunakan air tersebut untuk menanam cengkeh, yang menyebabkan air tidak mengalir ke bawah.
“Iya, beliau memiliki lahan di sana dan menanam cengkeh di sana.”
Menyikapi hal ini pihak Pemerintah Kabupaten Kediri, melalui Kepala Inspektorat Wirawan bakal memanggil para pihak terlibat terkait kegaduhan terjadi di Desa Kalipang. Termasuk meminta dibuatkan laporan resmi terkait pengusiran dilakukan oknum perangkat desa terhadap jurnalis.
“Buatkan laporan resmi saja, nanti kita proses. Namun informasi awal ini pasti kita tindaklanjuti,” tegasnya.
Bahkan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat dikonfirmasi di sela kunjungan ke Pabrik Roti Jordan terkait bentuk usiran ini, langsung memperlihatkan muka kecewa. Menurutnya, bahwa urusan pemerintahan di bawah kepemimpinannya harus terbuka.
“Seharusnya di bawah pemerintahan saya, semua urusan dengan masyarakat harus terbuka. Termasuk urusan air, akan segera saya cek,” ucapnya.