KEDIRI – Hanindito Himawan Pramana, Calon Bupati Kediri menggelar dialog bersama para petani nanas dan peternak sapi bertempat di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten, Jumat (8/11). Acara bertempat di rumah Muhammad Rofiq, pemilik PT. Irfai Group, merupakan bukti komitmen Mas Dhito sapaan akrabnya. Dalam mendukung petani dan peternak dalam pengembangan usaha mereka.
Pada kesempatan ini, Muhammad Fuad Fauzi mewakili warga desa setempat, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan diberikan Mas Dhito terhadap para korban bencana alam terjadi beberapa hari lalu.
“Kemarin saya sampaikan kepada Mas Dhito bahwa ada korban bencana alam, atap rumah tetangga kami roboh terkena hujan angin. Mas Dhito langsung gerak cepat mencari jadwal kunjungan dan memastikan korban tertangani dengan baik. Alhamdulillah, kolaborasi kami berjalan baik, dan bantuan sudah mulai didistribusikan,” jelas Fuad.
Tak hanya itu, lanjut Fuad, kunjungan Mas Dhito juga menjadi momen untuk berdialog langsung dengan para petani dan peternak.
“Di sini banyak peternak sapi dan petani nanas. Kami kumpulkan mereka agar Mas Dhito bisa mendengar langsung aspirasi dan kebutuhan mereka. Harapannya, Pemkab bisa lebih memberikan dukungan agar kesejahteraan petani dan peternak bisa lebih baik. Mas Dhito sudah menjanjikan akan membantu dari sisi perizinan BPOM dan pemasaran produk olahan nanas hingga ekspor. Ini menjadi nilai tambah bagi kami,” tambahnya.
Sosok Bupati Petahana

Sementara itu, Muhammad Rofiq, memberikan apresiasi kepada Bupati Petahana, Mas Dhito. Dimana pada saat memerintah Kabupaten Kediri di periode pertama, sangat membantu para pengusaha lokal.
“Berkat support Mas Dhito, kami bisa mengembangkan potensi desa ini, terutama produk nanas organik. Kami sekarang fokus pada olahan nanas murni tanpa campuran apapun, benar-benar organik. Alhamdulillah, Mas Dhito mendorong kami untuk segera mengurus sertifikasi BPOM dan siap membantu pemasaran ekspor,” ungkap Rofiq.
Ia menambahkan, Irfai Group telah menerapkan sistem pertanian terintegrasi antara peternakan sapi dan perkebunan nanas.
“Kami pakai pupuk organik dari kotoran sapi untuk tanaman nanas, dan daunnya nanas kami olah lagi untuk pakan ternak. Jadi, ini ekosistem bisnis yang saling mendukung,” terang Rofiq.
Dikonfirmasi usai acara, Mas Dhito juga memberikan apresiasi atas inisiatif warga Desa Pranggang yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan potensi lokal.
“Beberapa bulan lalu saya ke sini, belum ada produk olahan nanas seperti sekarang. Sekarang sudah ada ‘Nasae’ atau ‘Nanas Sae’, produk olahan nanas organik yang bisa bertahan hingga 5 bulan di cold storage tanpa pengawet. Ini harus kita dukung agar tidak hanya menjual buah segar, tapi juga produk dengan nilai tambah,” ujar Mas Dhito.
Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah dapat mendorong produk-produk lokal ini untuk menembus pasar internasional.
“Dengan sertifikasi halal dan BPOM, produk ini bisa tembus ekspor. Selain itu, lapangan pekerjaan di Kediri bisa meningkat, harapannya masyarakat lebih sejahtera,” pungkasnya.
Acara dialog ini diakhiri dengan peninjauan langsung oleh Mas Dhito ke produksi home made produk olahan nanas organik di Desa Pranggang.
jurnalis : Muhamad Dastian Yusuf editor : Nanang Priyo Basuki