Site icon kediritangguh.co

Dukungan Balai Besar Ikan Tawar, Pemkab Kediri Kembangkan Potensi Perikanan

Mas Bup menerima perwakilan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (istimewa/kdr)

KEDIRI – Potensi besar pengembangan pertanian lewat sistem Minapadi menjadi salah satu pilihan untuk memaksimalkan hasil tanah sawah. Dengan satu kawasan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus, hasil keuntungan yang didapat pun meningkat.

Terkait hal itu, pada Rabu kemarin bertempat di Pendopo Panjali Jayati. Mas Bup sapaan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Menerima perwakilan dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Tahun ini sendiri, Kabupaten Kediri terpilih menjadi salah satu penerima paket bantuan Minapadi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Dari 60 paket yang disiapkan KKP, melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 20 diantaranya akan dilakukan di Kabupaten Kediri. 20 paket itu diperuntukkan untuk lahan seluas 20 hektar.

“Kita arahkan ke Minapadi, salah satu program yang berhasil di Kementrian Kelautan dan Perikanan, terutama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Semoga bisa mengangkat produktivitas pertanian dan perikanan di kediri, yang potensinya memang sangat besar,” ujar Carlos Lisbon Sirait, Koordinator Fungsional Balai Besar.

Carlos menambahkan ada tiga kabupaten yang terpilih tahun ini yakni Bantul 25  hektar (percontohan), Banjarnegara 15 hektar dan Kabupaten Kediri 20 hektar. Khusus untuk Kabupaten Kediri ada di dua tempat. “Yang kita pilih kita anggap potensial. Lokasi di Desa Putih sama Desa Sambirejo, karena kita lihat posisinya bagus karena berupa kawasan,” tambah Carlos lagi.

Pemilihan Kabupaten Kediri tentu tidak hanya dengan satu alasan. Selain telah memenuhi persyaratan teknis. Menurut Carlos, masyarakat Kabupaten Kediri sangat antusias dengan sistem Minapadi.

“Antusias masyarakatnya luar biasa, saat acara penebaran semua datang dan bercerita dengan Minapadi tingkat kesuburannya juga bagus juga bisa jadi padi organik. Serta banyak cost (biaya) yang dikurangkan. Kita sudah bertemu dengan Dinas Pertanian, dan sepakat program ini bagus.” ujarnya. Carlos juga mencontohkan sukses Bantul dalam pengembangan Minapadi. Dari yang awalnya 15 hektar, tahun bertambah menjadi 25 hektar. (ADV)

Exit mobile version