KEDIRI – Acara Tasyakuran penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 digelar di Aula Makodim 0809 Kediri, Kamis (14/11). Acara ini juga menjadi momen spesial bagi dua anak difabel berbakat, Kenzo Oktaraka dan Putri. Dalam acara tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan hadiah berupa alat musik keyboard sebagai bentuk apresiasi atas bakat dan prestasi mereka.
Disampaikan Danrem 082/CPYJ, Brigjen TNI Heri Rustandi, bahwa hadiah ini bentuk penghargaan kepada Kenzo dan Putri saat menghibur acara penutupan TMMD berlangsung di Brigif 16 Mekanis Wira Yudha dengan suara merdunya.
“Adik Kenzo dan Putri kemarin sempat tampil di penutupan TMMD di Brigif, mereka berdua menyumbangkan beberapa lagu yang sangat memukau. Bapak Kasad sangat terkesan hingga memberikan apresiasi berupa keyboard untuk masing-masing dari mereka. Ini adalah wujud perhatian dan dukungan beliau terhadap anak-anak difabel yang berbakat,” jelas Brigjen Heri Rustandi.
Dandim Letkol. Inf. Aris Setiawan, SH selaku Komandan Satgas TMMD juga menyampaikan rasa syukur atas suksesnya program ini.
Kenzo Oktaraka, bocah berusia 12 tahun asal Kediri, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Meski menyandang difabilitas, Kenzo tidak pernah menyerah mengejar mimpinya di dunia musik dan olahraga. Khoirul Huda, ayah Kenzo, menceritakan perjalanan anaknya yang penuh inspirasi.
“Kenzo itu sehari-harinya seperti anak normal pada umumnya. Dia senang bermain bersama adiknya di rumah. Namun, dia punya kegiatan lain seperti renang dan atletik. Kenzo tergabung dalam organisasi National Paralympic Committee (NPC) Kediri dan aktif mengikuti berbagai lomba.
“Selain olahraga, Kenzo juga memiliki bakat di bidang musik dan vokal. Sejak usia 9 tahun, dia sudah mulai belajar menyanyi secara otodidak, bahkan pernah mewakili Kota Kediri dalam lomba FLS2N hingga tingkat provinsi,” tutur Khoirul Huda.
Keinginan Kenzo untuk memiliki alat musik modern seperti keyboard akhirnya terwujud berkat hadiah langsung dari Kasad.
jurnalis : Muhamad Dastian Yusuf editor : Nanang Priyo Basuki
