KEDIRI – Pasca kebakaran yang melanda Gedung DPRD Kota Kediri pada Sabtu (30/8) malam, Pemerintah Kota bersama pimpinan dewan langsung bergerak cepat memastikan aktivitas legislatif tidak terhenti. Senin (1/9), Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, bersama jajaran pimpinan DPRD meninjau Gedung Nasional Indonesia (GNI) yang akan difungsikan sementara sebagai kantor DPRD.
Peninjauan dilakukan bersama Ketua DPRD Dra. Firdaus, Wakil Ketua Sudjono Teguh Widjaja (Golkar), Drs. M. Yasin, M.Si. (NasDem), serta Sekretaris Dewan Drs. Rahmad Hari Basuki, M.Si. Turut mendampingi, Sekda Kota Kediri Bagus Alit, Plt Kepala Dinas PUPR Yono Heryadi, ST., MM., dan Kepala BPPKAD Sugeng Wahyu Purba Kelana.
Wali Kota Vinanda menegaskan, langkah cepat ini diambil agar agenda dewan tetap berjalan meski gedung utama hangus terbakar. Inventarisasi kerusakan dilakukan bersamaan dengan persiapan penggunaan GNI. Menurutnya, pemilihan gedung tersebut sudah melalui koordinasi dengan pimpinan dewan dan dianggap paling tepat karena merupakan aset daerah yang siap difungsikan.
“Agenda hari ini adalah mendata kerusakan sekaligus menyiapkan kantor sementara dewan. GNI dipilih karena representatif dan bisa segera digunakan dalam kondisi darurat,” jelasnya.
Ketua DPRD, Dra. Firdaus, menambahkan bahwa pemindahan ke GNI masih menunggu selesainya agenda masyarakat yang saat ini menggunakan gedung tersebut. Namun, ia menekankan prioritas utama adalah kesiapan ruang komisi, fraksi, pimpinan, serta sekretariat agar pelayanan dan agenda dewan kembali normal.
“Setelah kegiatan masyarakat selesai, kami berharap eksekutif segera menyiapkan rancangan teknis. Dengan begitu, pada minggu kedua September, gedung ini sudah bisa digunakan sebagai kantor sementara DPRD Kota Kediri,” ungkapnya.
Sementara itu, staf sekretariat DPRD kini tengah menata ulang dokumen yang masih tersisa. Untuk sementara, rapat-rapat dewan dilaksanakan di kantor Pemkot Kediri.
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi, menegaskan bahwa tahap awal perbaikan akan difokuskan pada bagian inti GNI.
“Untuk sementara, perbaikan dipusatkan di gedung utama. Rapat paripurna bisa dilakukan di tempat lain. Soal perbaikan total atau pembangunan ulang, masih menunggu hasil kajian lebih lanjut,” terangnya.