KEDIRI – Mengutip salah satu dari enam poin amanah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat puncak acara HUT PDI Perjuangan ke-50. Soenaryo selaku Dewan Kehormatan DPC PDI Perjuangan menyatakan tidak terima atas aksi digelar Selasa kemarin. Menurutnya massa sengaja memakai atribut partai, disinyalir ada muatan politik.
Bila kemudian menyatakan pendukung dan memilih Hanindhito Himawan Pramana dan PDI Perjuangan saat Pemilihan Bupati dan Pemilu. Tentunya, banyak cara lain lebih santun dan pengerahan massa serta provokasi tersebut, merupakan cara dilarang keras di internal partai.
“Saya selaku dewan kehormatan partai, menganalisa jelas ada muatan politik. Tidak murni PKL karena tidak ada hubungan dengan PDI Perjuangan. Bila ternyata pelakunya adalah kader partai, sesuai amanah Bu Mega saat HUT ke-50. Maka dirinya tidak ragu akan memecat kader tersebut telah melanggar aturan partai,” tegasnya, Rabu (25/01).
Sunaryo terpaksa memberikan pernyataan pers, karena berdasarkan informasi didapat langsung dari lapangan. Ada beberapa kepentingan berniat menjatuhkan PDI Perjuangan, apalagi menjelang Pemilu 2024. “Saya tidak sebut saat aksi tersebut ada pengurus dari partai lain atau caleg sengaja keluarkan dana untuk aksi,” ungkapnya.
Menurutnya, selama ini keberadaan PKL merasa aman dan nyaman seiring kepemimpinan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Bila kemudian melakukan aksi dan meminta bantuan melalui partai, tentunya sebagai orang Jawa, memahami aturan dan etika. “Menyampaikan pemberitahuan sebelumnya, lalu beretika dan tidak membawa massa. Kemudian di muka umum, menjelekkan nama Bupati dan partai, apakah tidak dipikirkan bahwa ini negara hukum,” terang Sunaryo.
editor : Nanang Priyo