KEDIRI – Angka pelanggaran berlalu lintas di wilayah hukum Polres Kediri terbilang cukup tinggi. Artinya budaya dan kesadaran bagi semua penggendara di jalan umum, harus lebih ditingkatkan lagi. Hal ini disampaikan KBO Satlantas Iptu Siswo Edi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (21/09).
Hasil operasi Zebra Semeru digelar selama dua Minggu sebagai patokannya. Jumlah pelanggaran mencapai 14.230 kasus. Dimana pelanggaran yang mendominasi pengguna kendaraan roda dua yang tidak memakai helm.
“Untuk pelanggaran paling banyak ialah para pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm. Untuk penindakan kita pakai e-tilang. Padahal kami juga terus melakukan himbauan di sejumlah tempat,” ungkap Iptu Siswo
Selain data pelanggaran, dia pun membenarkan adanya sejumlah titik patut dijadikan perhatian rawan terjadinya kemacetan dan kecelakaan. Wilayah Kota Pare, Wilayah Kecamatan Kandangan dan pertigaan Mengkreng.
“Alasannya cukup beragam, di Kandangan banyak pelanggaran kemudian rawan macet. Kemudian di Pare, banyak pelanggaran dan kecelakaan, lalu di Mengkreng banyak kemacetan yang terjadi,” terangnya
Evaluasi terakhir dan menjadi penekanan pimpinan, tidak lain aksi balapan liar di kawasan Monumen SLG. Ini tetap menjadi prioritas utama bagi jajaran Satlantas selain patroli juga dilakukan penindakan tegas.
“Tidak menutup kemungkinan penindakan untuk balap liar di wilayah SLG akan ditindak secara pidana. Kita berencana menerjunkan anggota yang pakai baju preman. Supaya bisa menyelidiki kapan diadakan dan kita nantinya akan memastikan kegiatan tersebut kemudian akan kita tindak,” imbuh Iptu Siswo.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki