foto : Nanang Priyo Basuki

Dalam Semangat HUT ke-61, Partai Golkar Tabur Doa di Taman Makam Pahlawan

Bagikan Berita :

KEDIRI – Udara sejuk pasca hujan deras mengguyur kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Kediri, Senin (20/10), terasa lebih khidmat dari biasanya. Di antara barisan nisan para pejuang, tampak jajaran pengurus DPD Partai Golkar Kota Kediri berdiri tegak, menundukkan kepala dalam doa. Momen ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golkar. Sebuah refleksi sejarah dan penghormatan pada jasa mereka yang telah menorehkan makna kemerdekaan dengan darah dan pengorbanan.

Dipimpin langsung Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri, Sudjono Teguh Widjaja, rombongan yang terdiri dari anggota fraksi, pengurus hingga tingkat ranting itu berziarah dan menabur bunga di pusara para pahlawan. Wajah-wajah mereka tampak teduh, penuh rasa syukur dan hormat.

“Hari ini, tepat di hari lahir Partai Golkar yang ke-61, kami datang untuk mengenang jasa para pahlawan. Mereka telah mendahului kita, namun semangat perjuangan mereka abadi. Semoga arwah para pahlawan diterima di sisi Allah SWT,” tutur Sudjono usai ziarah.

Lanjutkan Pembangunan Bangsa

foto : Bram Radyan

Ia menegaskan, bangsa Indonesia tidak akan pernah berdiri tegak seperti hari ini tanpa perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. “Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah buah dari semangat juang mereka. Karena itu, kita wajib menjaga dan melanjutkan cita-cita mereka,” imbuhnya dengan nada penuh makna.

Sudjono juga menyinggung perjalanan panjang Partai Golkar yang telah menjadi bagian penting dari pembangunan bangsa. Menurutnya, Golkar lahir bukan hanya sebagai partai politik, tetapi juga sebagai gerakan pengabdian untuk Indonesia.

“Partai Golkar memiliki sejarah panjang sejak masa Presiden ke-2 RI, Jenderal Soeharto. Beliau dikenal sebagai Bapak Pembangunan sekaligus pejuang yang menumpas gerakan G30S/PKI. Berkat kepemimpinannya, stabilitas nasional terjaga, dan pembangunan bisa terus berjalan,” jelas Abah Jono sapaan akrabnya.

Ziarah ini tak sekadar ritual tahunan, tetapi menjadi simbol kesinambungan antara perjuangan masa lalu dan semangat membangun masa depan. Di bawah langit Kediri yang cerah, doa-doa mengalun pelan, seolah menghubungkan generasi kini dengan arwah para pahlawan—bahwa perjuangan belum usai, hanya berganti wajah dan zaman.

jurnalis : Bram Radyan
Kami atas nama PT. Kediri Panjalu Jayati menyampaikan terkait Penggunaan Ulang Karya Jurnalistik Tanpa Izin, UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kami mengingatkan bahwa setiap konten berita yang diterbitkan oleh kediritangguh.co merupakan karya cipta yang dilindungi undang-undang. Oleh karena itu, setiap bentuk penggandaan, pengutipan penuh, maupun publikasi ulang tanpa izin melanggar hukum dan dapat dikenai sanksi pidana.
Bagikan Berita :