KEDIRI – Kampanye dialogis Bupati Petahana Hanindhito Himawan Pramana di Desa Plosokidul Kecamatan Plosoklaten, pada Selasa (22/10). Berlangsung dengan suasana penuh keceriaan dihadiri ratusan warga. Acara ini juga memberikan ruang bagi masyarakat, untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Calon Bupati Kediri
Salah satu keluhan disampaikan oleh Lilik, warga Desa Kalasan, yang mempertanyakan alasan Wisata Ubalan yang sudah lama tutup.
“Pak, kenapa Wisata Ubalan belum juga dibuka? Sudah lama sekali tutup,” tanya Lilik.
Hanindhito menjelaskan bahwa pemerintah kabupaten telah memprioritaskan revitalisasi destinasi wisata, termasuk Ubalan, Corah, dan Gunung Kelud. Ia menegaskan bahwa anggaran untuk Ubalan sudah disiapkan dan proyek tersebut akan mulai dikerjakan pada tahun 2025.
“Ini pertanyaan yang sangat bagus,” ujar Hanindhito. “Untuk Ubalan, pengerjaan akan dimulai pada 2025. Sementara untuk Corah, proses revitalisasinya sudah dimulai tahun ini, dan kami targetkan selesai pada 2026.”
Hanindhito juga membahas tantangan di Gunung Kelud, terutama keluhan wisatawan terkait ojek motor yang dinilai membuat perjalanan kurang nyaman dan menambah polusi. Ia mengusulkan solusi dengan menggantikan ojek motor dengan jeep listrik untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih ramah lingkungan.
“Wisatawan yang datang ke Kelud seringkali mencari udara segar. Jadi, kami sedang merencanakan untuk mengganti ojek motor dengan jeep listrik, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menawarkan pengalaman baru seperti di Gunung Merapi. Kami sudah berkoordinasi dengan PLN untuk membantu konversi ini,” jelasnya.
Selain menanggapi pertanyaan terkait pariwisata,Dalam wawancaranya Hanindhito juga memberikan tanggapanya mengenai hasil survei terbaru yang menunjukkan dirinya unggul. Meskipun demikian, ia menyikapi hasil tersebut dengan tenang dan tetap fokus pada implementasi program-program unggulannya.
“Survei hanyalah hasil ilmiah dengan metode tertentu, dan saya anggap biasa saja. Kami tidak boleh lengah dan harus tetap fokus pada pekerjaan yang ada di depan mata,” ujarnya.
Hanindhito juga berbicara tentang pentingnya Hari Santri sebagai upaya melawan radikalisme. Ia berharap agar pondok pesantren di Kabupaten Kediri, yang jumlahnya sekitar 184, dapat lebih berkembang dan mandiri, serta menjadi contoh bagi pesantren lainnya.
“Kami sedang merancang program untuk mendorong kemajuan pondok pesantren di sini, dan saya akan memaparkan program tersebut dalam debat nanti,” tambahnya.
jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya editor : Nanang Priyo Basuki