KEDIRI – Miris, demikian ucap Supriyo mewakili LSM Aliansi Kediri Bersatu usai diterima Kapolsek Ngancar, AKP Priyo Eko Haryono di ruang kerjanya, Rabu (31/08). Bahwa puluhan tahun warga tinggal di Desa Manggis dan sekitarnya, merasakan dampak debu dan bisingnya kendaraan truk melintas 24 jam.
Seiring kepemimpinan Bupati Hanindhito Himawan Pramana, diharapkan terjadi perubahan besar terutama memenuhi kebutuhan hak rakyat sipil. Digambarkan Supriyo, bahwa diera kepemimpinan bupati sebelumnya, seakan nasib rakyat tidak diperhatikan.
“Bertahun-tahun masyarakat disiksa debu dan bising dump truk lewat 24 jam dihadapan rumah tinggal mereka. Mereka tidak tahu harus kemana mengadukan nasib mereka. Jalanan hancur, puluhan bahkan ratusan orang luar daerah datang siang malam unutk mencari rejeki. Sementara warga sementara hanya disuguhi Jambu, Janji Mulut Busuk,” jelasnya.
Aliansi terdiri dari LSM Gelora Cinta Negeri, LSM DPD Gerak Indonesia dan LSM Saroja, berencana akan menggelar aksi di Kantor Bupati. Harapannya meminta Mas Dhito sapaan akrab bupati untuk mengambil kebijakan terkait kerusakan jalan. “Jangan hanya ditambal saja, namun harus dilakukan perbaikan total. Bukan berarti kami menolak adanya usaha pertambangan, namun fasilitas jalan yang layak merupakan kewajiban pemerintah daerah,” imbuhnya.
Rencana perbaikan jalan seharusnya dilaksanakan Agustus ini, dipastikan molor. Hal terungkap dari penjelasan Kepala Dinas PUPT, Irwan Candra saat dikonfirmasi Selasa kemarin.
“Ruas jalan Manggis Ngancar dari polsek ke selatan terutama di depan pasar itu, akan ditangani bulan September ini. Tapi tidak sepanjang jalan, kami pilih yang parah nanti akan di cor di tempat. Kalau Margomulyo arah Kelud, baru bisa ditangani mungkin November Desember ikut di PAK. Anggarannya terbatas sedangkan kita harus menangani jalan se-Kabupaten Kediri,” jelasnya.