KEDIRI – Penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Persik Kediri jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia 2022/2023. Hal ini sangat terlihat jelas, saat skuad Macan Putih hanya mampu bermain imbang 1-1. melawan Persis Solo dalam laga uji coba yang dimainkan di stadion Willis Madiun, Minggu (17/7) sore.
Pelatih Persik Kediri, Javier Roca tidak menampik hal ini dan menyebut anak asuhnya masih kerap membuang peluang di depan gawang lawan. “Kami ada 4-5 peluang emas dari pemain yang berbeda yang seharusnya bisa menjadi gol, namun inilah sepakbola dan hasil ini cukup fair bagi kedua tim. Ada peningkatan namun masih ada masalah ke finishing dan tidak mau mencari alasan, kami bisa menguasai permainan namun masih ada kelemahan di set piece bola mati yang berujung lahirnya gol lawan,” jelasnya.
Pun demikian, penjaga gawang Persik Kediri, Adi Satryo menyebut dirinya berambisi membawa timnya berada di peringkat yang lebih baik di kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2022/2023. Apalagi diakuinya saat ini semua persiapan berjalan baik dan rekan-rekannya yang lain juga dalam motivasi tinggi.
Pemain Timnas Indonesia ini juga mengakui kepercayaan yang diberikan manajemen dan tim pelatih Macan Putih membuatnya tertantang membawa Persik Kediri lebih berprestasi ke depannya. Adaptasi di musim ini juga disebutnya tidak terlalu mengalami kendala berarti.
“Alhamdullilah masih diberi kepercayaan oleh pelatih dan itu harus saya pertahankan, dibuktikan lebih maksimal lagi. Soal adaptasi juga tidak sulit mengingat tidak terlalu banyak perombakan dan sudah memahami karakter masing-masing pemain,” ujar pemain kelahiran 7 Juli 2001 ini.
Tiga Kiper Kemampuan Sama

Terkait persaingan ketat di bawah mistar gawang Persik Kediri, Adi menyebut bahwa 2 kompatriotnya yakni Kurniawan Kartika Adjie dan Dikri Yusron yang jauh lebih senior. Dianggapnya sangat membantu dirinya baik saat berlatih, saat pertandingan maupun di luar lapangan hijau. Diketahui bersama ketiga kiper ini memiliki kemampuan yang sama
“Kami saling mendokan, siapapun yang nanti bermain. Jadi saya pikir tidak ada persaingan dan lebih seperti kekeluargaan, menang bersama-sama, kalah atau seri juga bersama-sama. Semuanya mensupport, mas Adjie (Kuniawan Kartika Adjie) dan mas Yusron (Dikri Yusron) sangat mendukung saya untuk berprogress, lebih dewasa baik dalam bermain, mental ataupun sisi teknis,” jelasnya.
Terakhir, dirinya pun masih menyimpan ambisi untuk terus diberi kepercayaan mengawal timnas Garuda di event-event berikutnya. “Semoga masih dipanggil lagi ke timnas dan diberi kepercayaan, namun pertama saya harus membuktikan kelayakan terlebih dulu di level klub,” pungkasnya. (*)