KEDIRI – Jumat (17/12) Pemkot Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) sosialisasikan hasil Pendataan Keluarga 2021 (PK21) kepada OPD di lingkungan Pemkot Kediri.
Pendataan keluarga merupakan kegiatan pengumpulan data primer tentang data kependudukan, Keluarga Berencana (KB), pembangunan keluarga, dan data anggota keluarga yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah secara serentak pada waktu yang telah ditentukan.
Sumedi, kepala DP3AP2KB menjelaskan PK21 telah berhasil dirampungkan bersama-sama team penyuluh dan kader yang ada di Kota Kediri pada Bulan Mei hingga Juli. Metode pendataan dilakukan dengan mendata keluarga yang ada di masing-masing kelurahan melalui sistem full smartphone.
Kemudian hasilnya disampaikan dalam Sosialisasi PK21. “Yang kami sosialisasikan tadi yakni terkait tabulasi data, indikator keluarga berencana, indikator kependudukan, pendataan stunting yang menjadi program nasional di tahun 2022,” ungkap Sumedi.
Pihaknya menambahkan bahwa Kota Kediri patut berbangga dengan hasil survei yang menunjukkan prosentase cukup tinggi. “Seperti survei rumah layak huni, hasil surveinya Kota Kediri sudah mencapai 97,91% terbaik nomor 5 di Jawa Timur. Kemudian juga ada sumber air minum utama layak mencapai angka 99,32%. Kelayakan sanitasi juga hasilnya 96,73%.” terangnya.
Keluarga sangat berperan penting di dalam pembangunan Kota Kediri. Pembangunan keluarga yang baik, dapat menghasilkan kualitas anggota keluarga yang dapat memberikan sumbangsih terhadap pembangunan Kota Kediri. Dari sudut pandang finansial, keluarga yang berkualitas menjadi ujung tombak dalam membangun kesejahteraan dan meningkatkan penghasilan secara ekonomi.
“Setalah adanya pendataan dan sosialisasi kepada OPD, dalam program selanjutnya kita akan update data melalui pemutakhiran data yang akan dilakukan bersama-sama kader yang sudah berjalan sejak tahun 2027 lalu, ini yang terbaru. Dengan adanya data PK21, dapat kita gunakan sebagai pijakan dalam menyusun Renja kita, serta sebagai tolok ukur dalam memprioritaskan program-program kita selanjutnya,” papar Sumedi.
Ia berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan semua OPD dalam merencanakan kegiatan-kegiatan ke depan. “Karena perencanaan itu berbasis data, kalau datanya valid maka perencanaan akan tepat” tutupnya.