KEDIRI – Berkembang pesatnya bisnis kopi di Kota Kediri dan area Lingkar Gunung Wilis secara umum. Menjadikan potensi olahan biji kopi cukup menjanjikan. Tidak dipungkiri jika nantinya kedai kopi juga akan menjadi salah satu destinasi yang cukup diminati wisatawan yang datang di Kota Kediri.
Melihat peluang tersebut, Pemerintah Kota Kediri menggandeng Bank Indonesia adakan Barista Competition pada Jumat (26/11) sore. Sebanyak 30 barista dari area Kota Kediri dan sekitarnya unjuk kebolehan dalam membuat sajian kopi dengan metode manual brewing V60 menggunakan kopi jenis Java Robusta. “Nantinya akan dipilih 3 pemenang,” ujar Dadang salah satu Juri Barista Competition.
Dadang menambahkan, sajian kopi tersebut dinilai dari body, sweetness, acidity, balance, dan rasa. Beberapa nilai tersebut akan didapat jika para barista menggunakan teknik penyeduhan yang tepat. Dari kompetisi tersebut diharapkan para barista mampu mengulik cita rasa kopi secara mendasar. Sekaligus dapat memotivasi barista yang didominasi pemuda untuk melangkah ke perlombaan skala tinggi.
Hal tersebut juga diungkapkan Yoka Ilham dari Kang Kopi dan Erik Prasetya. Mereka mengikuti kompetisi ini agar menguji kemampuan penyajian kopi dan menambah relasi. “Ini pertama kali saya mengikuti lomba, saya juga berharap bisa dapat tambahan relasi dari sini,” ujar Erik.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menilai potensi Kota Kediri untuk menarik wisatawan datang salah satunya dari berkembangnya bisnis kedai kopi. “Lokasi Kota Kediri sebagai kota penghubung menjadikan banyak wisatawan sekitar datang dan singgah. Seperti ke beberapa pusat perbelanjaan, rumah makan, dan kini banyak kedai kopi yang menyajikan berbagai konsep. Saya melihat ini menjadi potensi baru di Kota Kediri,” terangnya.