KEDIRI – Isu maraknya kasus pengaturan skor dalam dunia sepak bola rupanya juga menjadi perhatian khusus Ketua Umum Persedikab yang juga Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Dikonfirmasi disela-sela acara penyerahan bis bagi tim Bledug Kelud di Pendopo Panjalu Jayati, Kamis (18/11). Secara tegas dia menyatakan prestasi adalah segalanya, dan setiap official wajib menjunjung tinggi sportivitas.
Bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri begtu serius membangkitkan kembali sepak bola dengan memberikan dukung penuh kepada Persedikab. Setelah mendapatkan bantuan bis bagi pemain. Perhatian Mas Dhito sapaan akrab Bupati terkait kesiapan fasilitas Stadion Canda Bhirawa untuk memenuhi regulasi dikeluarkan PSSI.
“Artinya bagian keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Kediri men-support sepak bola. Karena saya yakin masyarakat Kabupaten Kediri ataupun Kota Kediri itu semuanya gila bola. Jadi bagaimana untuk membangkitkan timnya. Pertama lapangan dulu kita perbaiki, setelah hari ini Persedikab punya bis baru. Semoga beriringan dengan prestasi,” ungkap Mas Dhito memang dikenal hobi sepak bola.
Disinggung soal kasus mafia sepak bola, orang nomor satu di Kabupaten Kediri menyatakan ultimatum agar tidak terlibat daripada diputus kontrak. “Biarkan mafianya yang marak, kita tidak akan ikut-ikutan,” imbuhnya. Hal ini juga didukung Coach Tony Ho bila ada indikasi terlibat, maka dia akan menyerahkan sepenuhnya kepada Kepolisian.
“Saya tidak mau menghancurkan sepakbola karena kita bermain curang. Persedikab lagi disorot dan saya minta kepada seluruh tim, kalau ada yang mengiming-imingi sesuatu tolong dilaporkan. Saya harap kalian menjadi agen perubahan persepakbolaan Indonesia. Apapun yang menjadi kebutuhan kalian, saya minta anak-anak terus terang,” ucap Coach Tony Ho.