KEDIRI – Penguatan sumber daya manusia (SDM) yang profesional sekaligus religius menjadi fokus utama Musyawarah Daerah (Musda) VII Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Kediri yang digelar di Gedung DMC Pondok Wali Barokah, Kediri, Rabu (17/12).
Mengusung tema “Mewujudkan SDM Profesional untuk Kota Kediri Mapan Menuju Indonesia Emas 2045”, Musda VII menjadi forum tertinggi organisasi untuk melakukan evaluasi kinerja kepengurusan lima tahun terakhir, merumuskan program kerja lima tahun ke depan, sekaligus memilih kepengurusan baru.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kontribusi LDII Kota Kediri dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya melalui pembinaan generasi muda, penguatan nilai keagamaan, serta berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Kehadiran dan peran aktif LDII sangat penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan menciptakan suasana yang rukun serta kondusif di Kota Kediri,” ujar Vinanda.
Menurutnya, tantangan pembangunan ke depan tidak lagi hanya bertumpu pada infrastruktur fisik, melainkan pada kualitas manusia. SDM yang unggul secara kompetensi, matang secara karakter, dan kuat secara spiritual menjadi fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Pandangan tersebut diperkuat oleh Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH. Moch. Amrodji Konawi, yang menegaskan bahwa Musyawarah Daerah memiliki peran strategis dalam menjaga kesinambungan kepemimpinan dan program organisasi.
“Seorang pemimpin organisasi setidaknya harus menjalankan tiga fungsi utama, yakni fungsi pelayanan, pengayoman, dan pengembangan,” tegas KH. Moch. Amrodji Konawi.
Ia menilai kepemimpinan DPD LDII Kota Kediri selama ini telah berjalan dengan baik, terutama dalam membangun sinergi dengan pemerintah daerah serta menjalin hubungan harmonis dengan berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.
Hal tersebut selaras dengan penjelasan Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Riyanto, yang menyebut Musda VII sebagai momentum strategis untuk memastikan program organisasi tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat dan arah pembangunan daerah.
“Musda VII ini mencakup tiga agenda utama, yaitu evaluasi kinerja lima tahun sebelumnya, penyusunan program kerja lima tahun ke depan, serta pemilihan pengurus untuk periode 2025–2030,” jelas Agung.
Melalui Musda VII, LDII Kota Kediri menegaskan komitmennya untuk terus menguatkan delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa serta menyinergikannya dengan visi dan misi Pemerintah Kota Kediri. Sinergi ini diharapkan mampu melahirkan SDM yang profesional, religius, dan berdaya saing dalam mendukung terwujudnya Kota Kediri Mapan menuju Indonesia Emas 2045.









