KEDIRI – Di balik gegap gempita peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, ada suara hati yang mengalun pelan namun menggugah nurani. Di Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), layar lebar dipasang megah atas arahan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memungkinkan masyarakat menyaksikan upacara kenegaraan secara virtual dari Istana Negara.
Bagi Sukidi, buruh tani asal Desa Grompol, Kecamatan Gampengrejo, kesempatan untuk turut merayakan kemerdekaan secara virtual di SLG pada Minggu (17/8) adalah sebuah anugerah. Namun, di balik rasa syukur itu, ia tak kuasa menyembunyikan keresahan yang menggelayut dalam keseharian rakyat kecil.
“Saya bahagia bisa ikut upacara, tapi saya juga berharap harga-harga kebutuhan pokok tidak terus naik,” ujarnya lirih namun penuh makna.
Sukidi tak sendiri. Suaranya mewakili jutaan rakyat kecil yang berharap kemerdekaan tak hanya dimaknai sebagai seremoni tahunan, tetapi juga sebagai kebebasan dari tekanan ekonomi. Baginya, kemerdekaan sejati adalah saat rakyat tak lagi cemas tentang biaya hidup esok hari.
“Buruh seperti kami tidak selalu punya uang. Harapan kami sederhana, tolong perhatikan rakyat kecil,” tambahnya.
Upacara Virtual

Sementara di tengah barisan Aparatur Sipil Negara (ASN), semangat nasionalisme turut berkobar. Yusuf Abraham, Kabid PPU Satpol PP Kabupaten Kediri, mengaku bangga bisa menyaksikan langsung upacara HUT RI secara virtual untuk pertama kalinya bersama rekan-rekan ASN.
“Baru kali ini kami ASN Kabupaten Kediri bisa menyaksikan langsung siaran upacara dari Istana Negara. Ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan dan membangkitkan semangat cinta tanah air,” tutur Yusuf.
Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada para anggota Pasukan Pengibar Bendera yang masih muda, namun telah mengemban tugas besar mewakili bangsa.
“Mereka masih belia, tapi semangatnya luar biasa. Kita bangga kepada mereka,” ungkapnya.
Upacara virtual kali ini berlangsung di dua lokasi strategis: Kantor Pemerintah Kabupaten untuk kalangan pejabat dan Forkopimda, serta di SLG yang terbuka untuk masyarakat umum, melibatkan ASN dari Dishub, Satpol PP, dan Diskominfo.
Dari SLG hingga pelosok desa, gema semangat kemerdekaan hari itu tak hanya menggugah rasa nasionalisme, tetapi juga menyuarakan asa rakyat—agar cita-cita Indonesia merdeka benar-benar terwujud di setiap sendi kehidupan.
jurnalis : Neha Hasna Maknuna