KEDIRI — Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu.
KEDIRI – Langit Kota Kediri seakan ikut berduka. Kabar kepergian Ahmad Sofyan Alief Fatikan, Lurah Bawang, Kecamatan Pesantren, menyelimuti kota ini dengan kabut kesedihan.
Sosok yang dikenal rendah hati, bersahaja, dan sepenuh hati melayani warganya, telah berpulang ke pangkuan Ilahi, Kamis (14/8), di RSUD Gambiran, setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya.
Kepergian Alief Fatikan bukan sekadar kehilangan bagi Kelurahan Bawang, tapi juga bagi wajah pelayanan publik yang penuh cinta dan keikhlasan.
Tangis haru tak terbendung kala Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, datang bertakziah ke rumah duka. Rasa kehilangan terpancar jelas, sebuah kepergian yang menyayat, bukan hanya karena jabatan, tetapi karena teladan yang ia tinggalkan.
Wakil Wali Kota, KH. Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), turut menyampaikan rasa dukanya yang mendalam.
“Saya sangat dekat dengan beliau. Almarhum adalah sosok lurah yang luar biasa—bekerja dengan hati, penuh dedikasi, dan tak pernah lelah mengabdi kepada masyarakat,” ucap Gus Qowim, dengan suara bergetar menahan haru.
Kini, sosok yang diam-diam bekerja untuk banyak orang itu telah tiada. Namun jejaknya tetap hidup—dalam kenangan warga, dalam setiap sudut kampung yang pernah ia layani dengan tulus, dan dalam doa-doa yang terus mengalir dari mereka yang mencintainya.
Selamat jalan, Alief Fatikan. Pengabdianmu adalah puisi yang akan terus dibacakan oleh waktu.