KEDIRI – Memperkuat pemahaman teknis pengawasan menjelang Pilkada Serentak 2024, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Mojoroto kembali menggelar bimbingan teknis (Bimtek). Diikuti 156 tenaga Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) se-Kecamatan Mojoroto. Acara ini bertempat di Aula Gedung 2 Kampus UNP, Selasa malam (19/11).
Hadir dalam acara ini, Ketua Bawaslu Kota Kediri, Yudi Agung Nugraha, Komisioner Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Revani Sasmitaning dan Yusron Khoirul Anam, merupakan mantan Komisioner Bawaslu Kota Kediri periode lalu sebagai pemateri.
Disampaikan Ketua Panwascam Mojoroto, Yudi Purwoko, tentang pentingnya menjaga profesionalitas dan integritas sebagai pengawas. Ia menyampaikan bahwa Bimtek ini difokuskan pada pencegahan dan penanganan pelanggaran, serta memastikan PTPS memahami alur tindakan jika menemukan dugaan pelanggaran.
“Bimtek kedua ini lebih ke ranah teknis. Ketika ada temuan atau laporan dugaan pelanggaran, PTPS harus tahu bagaimana alurnya. Tetapi, kami lebih menekankan pencegahan agar pelanggaran tidak terjadi,” ujar Yudi.
Ia juga mengingatkan seluruh PTPS untuk menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam euforia kampanye. “Jaga marwah sebagai pengawas, jangan sampai ikut-ikutan euforia, apalagi berfoto selfie dengan paslon. Netralitas itu harga mati,” tegasnya.
Yudi menjelaskan bahwa setiap tugas pengawasan harus dilengkapi dengan Form-A sebagai bukti tertulis. “Form-A mencakup semua laporan pengawasan, mulai dari waktu, lokasi, pihak yang diawasi, hingga kejadiannya. Itu menjadi bukti kerja lapangan kita,” tambahnya.
Salah satu peserta, Uma Nur Nainingsih, merupakan PTPS dari Kelurahan Mojoroto, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari materi disampaikan. Menurutnya, materi yang dibahas mencakup potensi pelanggaran, tugas dan kewajiban PTPS, hingga teknis penggunaan Form-A.
“Materi yang disampaikan akan saya dalami, terutama terkait teknis pengawasan. Ketua Panwascam juga mengingatkan kami untuk menjaga netralitas dan profesionalitas,” ungkap Uma.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara PTPS, KPPS, dan KPU untuk mencegah miskomunikasi di lapangan.
“Koordinasi sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan selama proses pemungutan dan penghitungan suara,” tambahnya.
Uma berharap Pilkada Serentak 2024 dapat berlangsung aman, kondusif, dan tanpa sengketa.
“Kesan saya mengikuti Bimtek ini, wawasan bertambah, dan saya merasa lebih siap menjalankan tugas. Semoga Pilkada berjalan damai tanpa kendala,” ujarnya.