foto : Neha Hasna Maknuna

196 Generasi Emas Kabupaten Kediri, Ikut Seleksi Perdana Program Magang di Jepang

Bagikan Berita :

KEDIRI – Harapan baru lahir di Kabupaten Kediri. Sebanyak 196 peserta magang dari berbagai daerah mengikuti seleksi pemagangan Jepang yang digelar IM Japan selama lima hari di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kediri, mulai Senin (15/9).

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kediri, Ibnu Ibad, menyebutkan bahwa pelaksanaan seleksi kali ini menjadi momentum penting.

“Biasanya seleksi dilakukan di tingkat provinsi, sehingga menyulitkan peserta dari Kediri dan sekitarnya. Tahun ini untuk pertama kalinya seleksi digelar di Kabupaten Kediri,” jelasnya.

Acara pembukaan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa program magang Jepang bukan sekadar mencari pengalaman kerja di luar negeri, melainkan langkah strategis untuk menekan angka pengangguran yang masih berada di kisaran 5,1 persen pada 2024.

“Magang ini bukan hanya bekerja, tapi juga belajar disiplin, etos kerja, dan teknologi. Harapan kami, sepulang dari Jepang, para peserta bisa membuka usaha sendiri sehingga lahir wirausahawan-wirausahawan baru dari Kediri,” ungkapnya.

Proses seleksi berlangsung selama lima hari, mencakup tes tulis, tes fisik, hingga wawancara. Para peserta juga diwajibkan tinggal di asrama (boarding system) di BLK Kediri, agar kedisiplinan dan soft skill mereka dapat dipantau langsung.

“Tujuannya bukan semata mengurangi pengangguran, tetapi membekali peserta dengan keterampilan teknis dan etos kerja. Kami ingin mereka pulang dengan keahlian dan karakter yang lebih kuat,” tambah Ibnu Ibad.

Apresiasi IM Japan dan Kementerian

Perwakilan IM Japan, Nur Hidayat, menyambut baik antusiasme peserta. “Jumlahnya cukup besar, 196 orang, dan mereka menunjukkan keseriusan luar biasa. Indonesia dikenal sebagai negara dengan peserta magang terbaik karena sopan dan patuh, sehingga banyak perusahaan Jepang tertarik menerima mereka,” tuturnya.

Program magang ke Jepang sendiri telah berjalan lebih dari 30 tahun. Hingga kini, lebih dari 54.000 peserta asal Indonesia telah berangkat untuk bekerja dan berlatih selama 3–5 tahun di berbagai perusahaan Jepang, sebelum kembali ke tanah air dengan bekal pengalaman, keterampilan, dan modal usaha.

Perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Sutarno, menambahkan bahwa seleksi ini bersifat ketat dan sepenuhnya bergantung pada usaha peserta.

“Kelulusan ada di tangan masing-masing. Setelah lolos, mereka akan mengikuti dua tahap pelatihan, masing-masing selama dua bulan sepuluh hari, yang membekali bahasa, budaya, hingga kesiapan fisik. Menjelang keberangkatan, peserta juga mendapat subsidi sekitar 100 ribu yen atau Rp10–11 juta,” terangnya.

Harapan untuk Generasi Emas Kediri

Di Jepang, masa magang berlangsung minimal tiga tahun. Setelah kembali, peserta diharapkan mampu berkontribusi bagi daerah dan membuka lapangan kerja baru.

“Katakanlah seseorang pulang lalu mendirikan usaha, tentu ia akan membutuhkan tenaga kerja satu atau dua orang. Dari situlah manfaatnya akan terus meluas,” pungkas Sutarno.

Program magang Jepang ini diharapkan melahirkan generasi muda Kediri yang berdaya saing global, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal ketika kembali ke tanah air.

jurnalis : Neha Hasna Maknuna
Bagikan Berita :