kediritangguh.co

Wajah Baru Pasar Wates, Wujudkan Episentrum Pusat Perdagangan Tradisional Masa Kini

Suasana di Pasar Wates dipenuhi pengunjung (Nanang Priyo Basuki)

KEDIRI – Keputusan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk merevitalisasi total Pasar Wates Kabupaten Kediri, berimbas positif bagi para pedagangnya. Dalam obrolan jurnalis kediritangguh.co, bertemu para pedagang, dicontohkan penjual soto daging disaat berjualan di pasar lama pendapatan kotor Rp. 100 ribu, kini menjadi delapan kali lipat.

Begitu juga pedagang angkringan, pendapatan dulu tidak lebih Rp. 100 ribu. Kini meraup penghasilan hingga Rp. 300 ribu. Dampak lebih pembangunan Pasar Wates, membuka  lapangan kerja baru masyarakat sekitar. Seperti munculnya usaha kuliner dan permainan anak – anak.

Merupakan tanda positif, bangkitnya pasar tradisonal utamanya ketahanan ekonomi sektor Mikro, bukti nyata hadirnya pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri.

“Masih terus kita evaluasi, namun atas berdirinya bangunan ini semoga lebih membawa manfaat bagi teman-teman pedagang,” ungkap drh. Tutik Purwaningsih, Kepala Disperindag Kabupaten Kediri.

Trending!!! Ngopi di Pasar Wates

Ngopi di Pasar Wates menjadi trend baru di kalangan anak muda (istimewa)

Pasar Wates kini telah bersolek menjadi pasar modern namun lekat dengan budaya Kediri. Bangunan megah Pasar Wates kini menjadi episentrum baru bagi warga Kediri dan sekitarnya. Kisah Raden Panji telah melegenda di dunia, tergambarkan dalam desain yang megah dan menawarkan pengalaman yang unik bagi para pengunjungnya.

“Pasar Wates tidak hanya sekadar tempat untuk berbelanja, namun juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Kediri. Dengan adanya bangunan megah ini, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut,” ungkap Hari, warga Desa Duwet Kecamatan Wates ditemui Rabu malam, datang bersama keluarganya.

Identitas Kediri dan warisan budaya yang patut dilestarikan, menjadikan inspirasi bagi Hadi Wiyono. Selaku Konsultan Independen Pasar Wates sesuai amanah diberikan Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri.

“Amanah Mas Bupati bahwa Pasar Wates harus memiliki identitas, makanya sosok Raden Panji menjadi inspirasi kami,” ungkapnya.

Magnet Bagi Pengunjung

Suasana di Pasar Wates dipenuhi pengunjung (istimewa)

Kini kehadiran Pasar Wates menjadi magnet baru membawa dampak nyata kepada para pedagang. Supiyatun akrab disapa Mak Nyak, berjualan soto daging tidak menyangka dagangnya bakal laris. Dia pun berkisah dulu berjualan di Pasar Sapi, berada di belakang Pasar Wates hanya mampu berpenghasilan tak kurang dari Rp. 100 ribu.

“Sekarang saya harus menyiapkan dagangan soto mulai sore kemudian istirahat. Lalu nanti mulai jam 1 pagi mulai jualan dan selama ini dagangan saya habis. Kira-kira sehari saya mendapat uang 800 ribu,” ucap perempuan berusia 76 tahun, sambil tersenyum bahagia

Pendapatan pedagang merata semuanya laku, tidak lepas dari fasilitas lebih baik, penataan yang bagus dan adanya moderenisasi. Diantaranya sarana parkir yang luas serta beragam sarana prasarana penunjang lainnya. Sistem keamanan dan kenyamanan memang menjadi prioritas utama, yang diterapkan

Pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat setempat atas pembangunan Pasar Wates. Diharapkan juga berkembang kepada 18 pasar lainnya, termasuk Pasar Ngadiluwih dan Pasar Gringging telah diwacanakan menjadi prioritas di revitalisasi.

editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version