KEDIRI – Bila atasnamakan Tim Satgas Covid-19 Kota Kediri, lalu kenapa Polres Kediri Kota dengan Satpol PP Kota Kediri, disinyalir tidak mampu jalin komunikasi baik dalam penangganan kerumunan Mc Donald’s. Gerai makan cepat saji berada di Jalan Hayam Wuruk Kota Kediri. Saat ditunjukkan foto bahwa segel, Jumat kemarin telah dibuka. Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo langsung perintahkan anggotanya untuk cek lokasi. “Terima kasih informasinya,” ucapnya.
Setelah benar segel telah terlepas, akhirnya pada Jumat sore, kembali terpasang oleh pihak Satpol PP. Terkait hal ini Yuni Widianto, selaku Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Kediri memberikan penjelasan. “Memang benar, dilakukan penutupan selama tiga hari. Dimana dua hari masa penyidikan dan masih sisa satu hari kemudian ditutup kembali. Ini tadi sudah mulai pembukaan. Untuk pelaksanaannya di Satpol, terkait penyelidikan dan penyidikan,” terangnya saat dikonfirmasi Sabtu (12/06).
Lalu bagaimana dengan perintah Kapolres Kediri Kota dilakukan penutupan dan penyegelan selama 3 x 24 jam? “Kita buka karena proses penyidikan sudah selesai. Namun karena masih ada sisa hari, akhirnya kita segel lagi. Namun proses hukuman berupa sanksi masih berjalan. Segel kita buka pukul 11 malam (Kamis,red) oleh anggota TDD. Memang berpakaian preman usai kegiatan Operasi Yustisi,” jelasnya.
Diterangkan Yuni Widianto, saat ini pihaknya tengah menyusun laporan secara total kemudian setelah disetujui pimpinan akan diserahkan ke pihak Reskrim. “Kita mau menyusun laporannya secara total, nanti kita laporkan ke Reskrim baru naik ke Kapolres.,” terangnya. Ada anggapan bahwa Satpol PP dan Polres tidak mampu sinergi dan menjalin komunikasi yang baik? Yuni Widianto mewakili pihak Satpol PP, menyampaikan ucapan terima kasih atas informasi tersebut dan akan disampaikan kepada pimpinan. (kdr)