Site icon kediritangguh.co

Sang Saka Merah Putih Dikibarkan Pertama di Kediri? Ini Penjelasan Sejarawan Gus Barok

Imam Mubarok, sejarahwan Kediri (Kintan Kinari Astuti)

KEDIRI – Bulan Agustus sarat makna, karena diperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia identik dengan upacara bendera. Seluruh rakyatnya mengibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh penjuru negeri. Bendera ini dalam sejarah memang dikibarkan pada 17 Agustus 1945. Namun bagi pengamat sejarah yang juga budayawan di Kediri, Agus Imam Mubarok punya pendapat lain.

Lelaki akrab disapa Gus Barok saat ditemui di rumahnya, Senin (02/08) menyampaikan. Bahwa berdasarkan data kemudian dilakukan penelitian sejarah. Merah Putih kali pertama dikibarkan Jaya Katwang di Kediri. Dia merupakan Raja Gelang-Gelang Keturunan Kertajaya, Raja Kediri di Tahun 1293.

“Benar dikibarkan pertama di Kediri pada tahun 1293 oleh Jaya Katwang. Hal ini tertuang pada Prasasti Kudadu yang ditemukan di Gunung Penanggungan. Jaya Katwang memiliki istri yang merupakan saudara dengan Kertanegara, tapi pada saat itu Arya Wiraraja menyerahkan kepada Jaya Katwang. Bertujuan untuk mengambil alih kebesaran Singosari dan mengembalikan kebesaran Kertajaya” ungkap Gus Barok.

Karena kekosongan politik di Singosari kemudian dilakukan Ekspedisi Pamalayu untuk memperluas wilayah Melayu. Jaya Katwang kemudian menang dan mengibarkan Bendera Merah Putih dan diarak keliling Kediri. “Selain itu Majapahit juga mengibarkan Bendera Merah Putih sebagai bendera kebesarannya. Kediri mampu mempertahankan Singosari hanya 8 bulan,” terang Sejarawan Kediri ini.

Kemenangan atas Singosari ini ditandai dengan pengibaran Merah Putih yang diarak hingga masuk Kediri. Meskipun kemenangan hanya berjalan 8 bulan, tetapi Kediri memiliki sejarah penting tentang bendera ini. Tempat pengibaran jika dilihat posisi Toponimi berada di sekitar perusahan rokok PT. Gudang Garam, apalagi diperkuat di wilayah Kelurahan Balowerti terdapat tembok kerajaan.

Tidak hanya bendera, lambang negara Garuda pun juga sudah digunakan oleh Raja Kediri yakni Prabu Airlangga yang menggunakan Garudea. Prabu Joyoboyo selain menggunakan lambang Eka Netra, Narasinga juga Garudea. “Ini terus berkembang mulai dari Majapahit hingga lambang ini menjadi bendera Negara Republik Indonesia. warna merah melambangkan keberanian dan putih kesucian. Maknanya masyarakat Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara merupakan tanggung jawab yang tidak bisa ditawar,” terangnya.

Namun secara resmi dan serentak, Sangsaka dikibarkan di Kediri saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bertempat di Pengadilan Negeri Kota Kediri dan di Kantor Residen Kediri. “Suatu berkah bahwa Kediri menarik. Tidak hanya di sisi pergerakan sebagai wilayah kerajaan, tapi juga dalam berdirinya sebuah negara yakni Bendera Merah Putih dan lambang negara Garuda Pancasila,” ungkap Gus Barok.

Jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version