Site icon kediritangguh.co

Salam Satu Bangsa, Bangga Sepak Bola Indonesia

pertemuan digelar tadi malam (istimewa)

KEDIRI – Bahwa pada Senin kemarin, Aliansi Suporter Persik Kediri, mendapatkan undangan dari Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia wilayah Jawa Timur. Materi yang dibahas terkait insiden antas suporter saat laga Persik Kediri menjamu Arema FC di Stadion Brawijaya.

Berikut siaran pers disampaikan Bagoes Hoetomo selaku Ketua Aliansi Suporter Persik.

Alhamdulillah pertemuan sudah digelar tadi malam di Surabaya. Pertemuan dimediasi oleh Ketua PN-SSI Jatim, Congk Mimit dari Kacong Mania, suporter Madura United dan Sekretaris PN – SSI Jatim, Mas Yoyok dari Deltamania Sidoarjo.

Dalam mediasi itu, hadir lengkap semua pengurus dari Aliansi Suporter Kediri yang memayungi semua komunitas suporter Persik Kediri. Sayang, dalam kesempatan yang Agung itu, dulur dulur dari Aremania berhalangan hadir karena satu dan lain hal yang bisa dimaklumi.

Dalam mediasi itu, hadir lengkap semua pengurus dari Aliansi Suporter Kediri yang memayungi semua komunitas suporter Persik Kediri. Sayang, dalam kesempatan yang Agung itu, dulur dulur dari Aremania berhalangan hadir karena satu dan lain hal yang bisa dimaklumi.

Meski begitu, nawak nawak Aremania sudah memberikan kontribusi besar dengan menghimbau semua anggotanya untuk menahan diri, dan tidak terpancing oleh provokasi lainnya.

Dan, yang paling utama, adalah ucapan Terimaksih sebesar besarnya buat teman teman Aliansi Suporter Kediri yang terus berupaya menjaga persatuan dan kesatuan suporter tanah air.

Sebab, dibalik insiden yang viral itu, sejatinya ada banyak kabar baik dari Kediri yang terpaksa harus tenggelam.

Misalnya, pemain Arema datang ke stadion dan kembali ke hotel tanpa menggunakan kendaraan lapis baja. Bukti bahwa, sepak bola sebagai hiburan rakyat itu memang ada. Bukti bahwa, sepak bola itu bukan medang perang itu juga sudah ditunjukan teman teman Kediri.

Hotel para pemain Arema juga tidak mendapat teror apapun seperti nyala petasan dan kembang api, sehingga pemain pemain Arema bisa tidur nyenyak menghadapi pertandingan esok harinya.

Ada lagi, skuad Arema saat latihan di Kediri sebelum laga juga berlangsung di lapangan terbuka yang bisa diakses oleh siapapun dengan aman tanpa ada tekanan bagi mereka.

Oh iya, belum cukup disitu, sebagai bentuk sikap “MENOLAK LUPA” teman teman Suporter Kediri juga mendedikasikan menit 1 lewat 35 detik dengan melakukan one minute silent untuk menghargai 135 korban Aremania dalam kejadian Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu. Bukti bahwa, kedamaian di suporter itu sudah mengakar, dan kuat.

Terakhir, Perwakilan Aliasni Suporter Kediri dan Aremania sepakat saling meminta maaf dan berharap kejadian di Stadion Brawijaya Kediri adalah kejadian terakhir dan tak boleh terjadi lagi di manapun.

editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version