KEDIRI – Masa pandemi masih berdampak pada penyelenggaran Hari jadi Kota Kediri memasuki usia 1142 tahun. Disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Drs. H. Nur Muhyar, seluruh acara digelar secara virtual.
Seperti tahun lalu, hanya doa bersama dilanjutkan Sema’an Qur’an dan Manusuk Sima digelar secara virtual. Sementara kegiatan lain, dengan sangat terpaksa ditiadakan. Terkait hal ini, besar dimungkinkan akan dilakukan hal yang sama. Meski sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah mempersiapkan konsep acara.
“Secara konsep kami telah bicarakan dengan OPD lainnya, seperti Disperindag, Dinas Koperasi UMKM dan Bagian Kesra. Namun kita harus melihat situasi dan kondisi saat ini. Agar tidak mengundang kerumunan massa,” jelasnya, saat dikonfirmasi Senin (21/06) di ruang kerjanya.
Nur Muhyar menegaskan makna toleransi, bersama-sama menghadapi wabah pandemi juga harus diperhatikan. Menurutnya, bahwa Kota Kediri merupakan jalur lintasan, bila kemudian digelar acara tidak mungkin melakukan seleksi pengunjung.
“Pertama harus berpikiri soal toleransi dalam situasi seperti ini. Bahwa instruksi ini bersifat. Kedua, faktanya bahwa kota Kediri ini lintasan, kalau kita adakan acara tidak mungkin melakukan seleksi terhadap pengunjung. Alangkah lebih baik, kita jaga dan persiapkan acara tidak menimbulkan kerumunan atau ditiadakan sama sekali,” terangnya. (kdr)