Site icon kediritangguh.co

MIRIS!!! Beginilah Kondisi Sebenarnya UPT Damkar Kota Kediri Serba Keterbatasan

Fanni Eryanto, Kepala UPT Damkar Pemerintah Kota Kediri (Kintan Kinari Astuti)

KEDIRI – Memasuki tahun 2023, setidaknya telah terjadi 8 kejadian kebakaran harus ditangani tim Pemadam Kebakaran dan Penyelematan Pemerintah Kota Kediri. Hal ini disampaikan Fanni Eryanto, selaku Kepala UPT, saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (01/02) kemarin. Kesigapan, respon cepat dan tentunya butuh nyali, selama ini dibuktikan saat memadamkan api.

Namun dibalik keahlian dan pengalaman dimiliki tim UPT Damkar, tidak didukung sarana, prasarana dan jumlah SDM yang memadai. “Kita memiliki mobil pemadam ada tiga unit, yang terbaru dibeli tahun 2019 mampu menampung 3.000 liter air. Bulan Januari ini untuk penanganan kebakaran ada 8 lokasi. Sebagian besar kegagalan teknologi listrik dan kedua itu elpiji, masalah instalasi kompor,” terangnya.

Menurutnya pengetahuan masyarakat terkait gas LPG yang bocor masih sangat minim dan perlu diberikan pelatihan khususnya kepada kelompok perempuan. Dijelaskan Fanni Eryanto, bahwa idealnya dalam satu unit kendaraan Damkar terdiri 6 operator dan ditambah satu sopir.

“Kemarin Tahun 2022 itu kita dapat tambahan tenaga baru limpahan dari Tenaga Harian Lepas (THL) Satpol PP dan personil baru butuh penyesuaian. Total personil per-hari ini 27, terdiri 21 orang status ASN dan THL berjumlah 5 orang. Ini juga termasuk kendala lain karena keterbatasan SDM, dimana idealnya ada 3 shift. Memang bagi kita sebenarnya ini tidak manusiawi karena harus kerja lebih dari 8 jam dan saat ada kejadian kebakaran besar, semua saya telepon untuk backup,” ungkapnya.

Adapun tambahan satu mobil rescue lebih pada mensuplai peralatan dan personil atau bila ada aduan terkait tawon atau ular berbisa. Eko Lukmono selaku Kasatpol PP Kota Kediri yang bertanggungjawab atas keberadaan UPT Damkar membenarkan terkait keterbatasan. Markas baru lebih luas, kemudian alat pengisian air lebih canggih, jumlah anggota dan tentunya armada Damkar perlu segera diperbarui.

“UPT Damkar sebenarnya juga membutuhkan mobil crane, antisipasi bila ada bangunan tinggi yang terbakar. Tahun kemarin, kami sudah mengajukan pengadaan peralatan mulai mobil damkar, mobil pengangkut air, motor trail, satu set pakaian beserta sepatu untuk anggota dan alat pengisian air. Selama ini alat untuk pengisian air masih manual dan butuh waktu lebih dari 15 menit buat mengisinya,” jelas Eko Lukmono.

Jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version