Site icon kediritangguh.co

Koalisi Partai Perubahan Kota Kediri Boikot Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan, Sudjono Teguh : Mendadak!!!

Koalisi partai pengusung Vinandan dan Gus Qowim sepakat memboikot rapat pembahasan AKD (Faustav Imaniarta Wijaya)

KEDIRI – Agenda disusun Sekretariat DPRD Kota Kediri langsung berantakan, seiring aksi boikot dilakukan sejumlah pimpinan partai. Terkait Rapat Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) seharusnya digelar Jumat kemarin.

Keberanian pimpinan partai, kemudian disebut Koalisi Perubahan Kota Kediri, seakan lepas dari pantauan media. Adapun partai tersebut terdiri, Golkar, Demokrat, Gerindra, PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan PKS, memilih tidak hadir.

Dari keterangan salah satu staf dewan, bahwa acara seharusnya digelar pagi ini hanya dihadiri dua perwakilan partai. Sementara 21 anggota dewan dari total berjumlah 30, tidak berada di tempat.

“Sesuai surat undangan telah dibuat, acara digelar pagi. Namun hanya dihadiri dua pimpinan partai saja, akhirnya ditunda terkait pembahasan AKD,” ungkapnya, minta identitasnya dirahasiakan.

Terkait aksi boikot, Sudjono Teguh Widjaya selaku Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri menyampaikan. Bahwa dirinya sebelumnya tidak diajak komunikasi, akan digelar pertemuan pembahasan tersebut. Dirinya juga melakukan konfirmasi kepada pimpinan partai lainnya, juga mengaku tidak tahu.

“Karena sifatnya mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya, kami sepakat tidak hadir. Bila dianggap kami boikot, lebih tepatnya sebagai bentuk kebersamaan dengan pimpinan partai lainnya. Agar sekretariat dewan belajar terkait etika, untuk memperlakukan semua anggota dewan dengan sama, tanpa ada perbedaan,” terang Sudjono dikonfirmasi Minggu (01/09).

Terkait bersifat mendadak, dibenarkan Bambang Giantoro, Ketua Partai Hanura saat dikonfirmasi Minggu malam. Saat menerima surat tersebut, dirinya sedang berada di luar kota dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

“Saya sedang berada di luar kota, saat acara tersebut,” jelasnya.

Ditambahkan Sudjono, apalagi seiring dirinya menjabat pimpinan dewan sebagai Wakil Ketua 1. Tentunya semangat perubahan dan kebersamaan harus dibangun kembali.

“Saya juga sudah ingatkan seluruh staf dewan, agar tidak main-main saat bekerja. Jangan saat jam kerja tidak berada di tempat. Ini rumah rakyat, kami wakil rakyat hanyalah pengabdi dan pelayanan masyarakat. Jangan kemudian rakyat datang, tapi tidak ada orang di gedung rakyat,” tegasnya.

editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version