Site icon kediritangguh.co

Jalin Kerjasama dengan BKKBN RI, Ponpes Wali Barokah Wujudkan Santri Sehat dan Cerdas Bebas Stunting

Kerjasama BKKBN RI dengan Pondok Pesantren Wali Barokah (Faustav Imaniarta Wijaya)

KEDIRI – Pondok Pesantren Wali Barokah menjadi pusat diselenggarakannya webinar tingkat nasional bertajuk “Pengenalan, Penyebab, dan Pencegahan Stunting Menuju Terwujudnya Generasi Sehat dan Cerdas, Indonesia Emas 2045“. Dihadiri kebanyakan kaum ibu serta para santri demi mendapatkan informasi mengenai stunting, digelar Sabtu (27/07).

Kegiatan ini dihadiri Kepala BKKBN RI, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dan Ketua Umum DPP LDII, Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc. Adapun pemateri lainnya terkait stunting, dr. Retno Wijayanti mewakili Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) dan Dr. Siti Nurannisa dari Korbid PPKK.

Dalam sambutannya, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah, Drs. KH. Sunarto, M.Si, menekankan, pentingnya pemahaman tentang stunting bagi para santri.

“Webinar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai stunting. Kami berharap para santri dapat memahami penyebab dan cara pencegahannya, sehingga kita dapat mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas,” ujarnya.

Kemudian Ketua Umum DPP LDII, menyoroti perlunya keseriusan dalam penangganan masalah stunting yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan kognitif anak.

“Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga terkait, kita dapat menurunkan angka stunting dan mewujudkan generasi sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045,” terangnya.

Hal ini disambut baik pihak Pemerintah Kota Kediri melalui Ahmad Zainudin, SE, MM selaku Kabag Kesra. “Stunting memiliki dampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak serta masa depan bangsa kita. Mari kita berkomitmen bersama untuk masa depan yang cerah bagi anak-anak kita,” ungkapnya.

Sebagai pembicara, Kepala BKKBN RI menjelaskan pentingnya pencegahan stunting dimulai sebelum masa kehamilan.

“Status gizi dan kesehatan calon ibu sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Selama kehamilan, asupan gizi yang cukup dan kebiasaan sehat sangat penting. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, diikuti makanan pendamping yang bergizi, juga sangat penting untuk mencegah stunting,” jelasnya.

Dia pun berharap dengan webinar ini, menjadi langkah awal yang signifikan dalam usaha bersama untuk menanggulangi stunting dan memastikan generasi masa depan Indonesia tumbuh sehat dan cerdas.

Diharapkan dengan pemahaman yang lebih baik tentang stunting, masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya pencegahannya. Dengan kerjasama semua pihak, impian Indonesia Emas 2045 bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

Jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya
Editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version