Site icon kediritangguh.co

Inilah Sosok Calon Bupati Kediri, Lebih Suka Kampanye Dialogis

Ratusan warga hadiri kampanye dialogis digelar Mas Dhito di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu (Faustav Imaniarta Wijaya)

KEDIRI – Kampanye Hanindhito Himawan Pramana di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Senin (21/10) disambut antusias oleh ratusan warga. Acara dikemas dialogis, dijadikan kesempatan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada calon bupati Kediri. Terutama terkait pelayanan kesehatan dan kesejahteraan kader desa.

Seli Viviana Margarete, seorang warga Dusun Sawahan, Desa Watugede, menyampaikan harapannya agar Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) segera ditingkatkan statusnya menjadi rumah sakit tipe A. Ia menekankan pentingnya peningkatan fasilitas kesehatan di Kabupaten Kediri untuk mempermudah akses bagi pasien, termasuk kedua anaknya yang rutin menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

“Saya sangat berharap RSKK bisa segera menjadi rumah sakit tipe A. Jarak ke Saiful Anwar jauh dan memakan biaya besar, sementara fasilitas kesehatan yang dekat belum memadai untuk perawatan kedua anak saya yang menderita kebocoran ginjal dan lupus autoimun,” ungkap Seli.

Menanggapi hal tersebut, Mas Dhito sapaan akrabnya berkomitmen untuk meresmikan RSKK sebagai rumah sakit tipe A pada tahun 2025. Ia juga berbagi pengalamannya saat harus menjalani tes kesehatan di luar daerah karena keterbatasan fasilitas di Kediri.

“Insyaallah, pada 2025 RSKK akan menjadi rumah sakit tipe A. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke Malang atau Surabaya untuk berobat,” ucap Mas Dhito

Selain masalah kesehatan, Bupati Petahana ini  juga mendapat masukan dari Reni Hartini, kader Posyandu Desa Gadungan. Ia mengeluhkan rendahnya insentif yang diterima para kader Posyandu, yang setelah dipotong pajak hanya tersisa Rp35.000 per bulan. Selain itu, Reni juga menyinggung masalah sertifikat gereja di desanya yang belum terselesaikan.

Hanindhito merespons dengan mengupayakan peningkatan insentif kader dan menawarkan program pelatihan serta dukungan usaha bagi kader yang ingin membuka bisnis.

“Kami punya program pelatihan dan dukungan usaha. Ibu bisa membuka warung atau usaha lain. Kami akan bantu alat dan modal,” ungkapnya

Seli Viviana Margarete, warga Dusun Sawahan, menyatakan “Saya sangat berharap agar RSKK bisa segera menjadi rumah sakit tipe A karena jarak ke Malang sangat jauh dan biayanya tidak sedikit. Kedua anak saya memerlukan perawatan rutin, dan jika fasilitas di Kediri lebih lengkap, itu akan sangat membantu.”

Reni Hartini, kader Posyandu Desa Gadungan, juga menyampaikan “Insentif kami sangat kecil setelah dipotong pajak dan BPJS. Kami berharap ada peningkatan kesejahteraan, termasuk melalui dukungan usaha agar bisa membantu ekonomi keluarga,” jelasnya.

Diketahui bersama baik Mas Dhito maupun pasangannya Dewi Mariya Ulfa akrab disapa Mbak Dewi, lebih menyukai blusukan dan kampanye dialogis. Pasangan ini terlihat tidak anti kritik dan bahkan berusaha mendengarkan keluhan warga di setiap kesempatan, kemudian bakal berusaha direalisasikan.

jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya
editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version