Site icon kediritangguh.co

Indahnya Keberagaman di Kota Kediri, Terwujudkan Kampung Pancasila di Kelurahan Pakelan

Saat peresmian Kampung Pancasila di Kantor Kelurahan Pakelan (Nanang Priyo Basuki)

KEDIRI – Keberadaan warga berbeda rasa, agama dan keyakinan justru menjadi penyemangat tersendiri bagi warga di Kelurahan Pakelan Kecamatan Kota Kediri hidup berdampingan dalam keseharian. Program nasional ini, sebagai upaya menjaga dan memelihara dasar negara Indonesia, Pancasila. Sebagai bentuk ideologi negara dan pandangan hidup bangsa.

“Keanekaragaman dan wujud kebhinekaan telah lama terjalin antar warga di Kelurahan Pakelan,” ungkap Arief Cholisudin, Camat Kota, dalam sambutannya saat meresmikan Kampung Pancasila, pada Rabu (16/03) di Kantor Kelurahan Pakelan.

Meski terdapat perbedaan, namun telah puluhan tahun warga Pakelan mampu hidup berdampingan. Seperti saat pandemi datang dalam dua tahun terakhir, sangat jelas terlihat, bentuk gotong royong sesama tetangga saat mengalami musibah. “Kami sanggat bangga diberi amanah pimpinan untuk mengabdi kepada warga Pakelan,” ucap Babinsa Sertu Abu Nur Arifin dan Bhabinkamtibmas Aipda Beni MP.S.H dengan kompak.

Ditambahkan Arief Cholisudin, hampir semua agama dan keyakinan ada di Kelurahan Pakelan. Mulai dari agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghuchu, hingga penghayat kepercayaan. Disamping itu, tempat-tempat peribadatannya pun juga berdiri berdampingan satu sama lain.

“Hal ini menunjukkan nilai toleransi yang sangat luar biasa yang berhasil diwujudkan oleh warga di kelurahan Pakelan ini. Meskipun wilayahnya tidak terlalu luas, namun miniatur keberagaman Indonesia ada disini,” imbuhnya.

Hal ini ditegaskan Subadi Waluyo, Kepala Kelurahan Pakelan menyambut baik atas ditetapkan wilayah kerjanya sebagai Kampung Pancasila. Menurutnya, telah lama keberagaman dan nilai-nilai toleransi dijunjung dan dijaga dengan baik oleh seluruh warga.

“Bahkan jauh sebelum adanya kampung Pancasila ini, aktivitas sehari-hari warga sudah sangat menjunjung tinggi nilai toleransi. Seperti contoh, jika umat muslim merayakan hari raya Idul Fitri, umat agama lain turut serta memeriahkan. Selain itu, jika umat kristiani merayakan natal, warga-warga turut serta dalam menjaga keamanan, begitu pula saat perayaan imlek dan sebagainya,” terang Subadi.

Mewakili warga, Hadi Wiyono selaku Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pakelan, menyambut baik upaya ini. “Kami berharap semoga dengan peresmian ini ketertiban antar umat beragama, kerukunan antar etnis, stabilitas keamanan negara dapat terus lebih baik,” harap Hadi Wiyono.

editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version