kediritangguh.co

Dua Sumur Bor Air Bersih di Pagung, Satu Dipasang di Selopanggung, Bentuk Kepedulian Prajurit TNI AD dalam TMMD 122 Kodim 0809 Kediri

Satu alat sumur bor telah selesai terpasang (Muhamad Dastian Yusuf)

KEDIRI – Kebutuhan air bersih untuk warga setempat dan menyuplai untuk lahan pertanian, di Desa Pagung Kecamatan Semen bakal terpasang dua unit. Semua ini tidak lepas, berkah digelar TMMD ke-122 Kodim 0809 Kediri. Yang juga memasang satu unit di Desa Selopanggung Kecamatan Semen.

Satu perangkat sumur bor beserta tandon telah selesai terpasang. Sementara satu perangkat laginya, kini proses pengeboran. Keterangan ini disampaikan Kepala Desa Pagung, Supriyadi saat dikonfirmasi Rabu (09/10).

Atas nama warga desa, dirinya menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas bantuan yang diberikan melalui program ini. Menurutnya, sumur bor melalui program TMMD akan sangat membantu mengatasi masalah kekeringan yang sering melanda lahan pertanian, terutama di musim kemarau.

“Kami sangat berterima kasih atas adanya sumur bor untuk perairan sawah dan kebutuhan air bersih. Ini akan sangat membantu warga kami, yang sering kesulitan air saat musim kemarau tiba. Dengan adanya program TMMD ini, harapan kami, Desa Pagung bisa menjadi lebih mandiri dan masyarakatnya semakin sejahtera,”  ungkapnya, ditemui di lokasi pengeboran.

Antisipasi Kemarau

Satu sumur masih proses pengeboran (Muhamad Dastian Yusuf)

Adapun pengeboran sumur, terbagi dua. Pengeboran sumur dalam untuk irigasi pertanian.  yang jumlahnya hanya satu titik sedang dalam proses pengeboran, sedangkan pengeboran dua titik sumur dangkal untuk air bersih telah rampung dan siap digunakan oleh masyarakat.

Tidak hanya pemerintah desa yang menyambut baik program ini, warga Desa Pagung juga merasakan manfaat dari adanya sumur air bersih siap minum. Supingi, salah satu warga yang kesehariannya mengelola toko bahan bangunan, merasa terbantu dengan fasilitas air bersih ini.

“Saya sangat senang dengan adanya sumber air siap minum ini. Masyarakat juga menyambutnya dengan gembira, karena air ini gratis dan bisa diambil kapan saja, terutama saat ada kegiatan gotong royong. Airnya bagus dan semoga selalu ada untuk digunakan oleh warga,” tutur Supingi.

Lalu apakah ada kendala untuk proses pengeboran sumur dalam? karena keberadaan desa ini berada di Lereng Gunung Wilis. Hari Supriyono, tukang sumur bor yang mendapat pekerjaan atas pengeboran, menyampaikan bahwa struktur tanah bebatuan keras menjadi kendala utama dalam proses ini.

“Kendala yang kami hadapi saat ini adalah struktur tanah yang berbatu keras. Ini memperlambat pengeboran, tetapi kami terus berusaha untuk menembus batuan tersebut. Target kedalamannya minimal 100 meter.,” jelas Hari.

jurnalis : Muhamad Dastian Yusuf
editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version