Site icon kediritangguh.co

dibalik Lakon Bima Krida, Dodi Banteng Sampaikan Pesan Kesuksesan Hanindhito Pimpin Kabupaten Kediri

KEDIRI – Pagelaran wayang kulit semalam suntuk bersama Ki Didik Wibisono membawa lakon Bima Krida. Dipersembahkan Dodi Purwanto, Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Sabtu (41/08). Turut hadiah menyaksikan pentas budaya ini, para tokoh masyarakat dan perwakilan kepala desa.

Dalam sambutannya, Dodi Banteng sapaan akrabnya menyampaikan. Dibalik hiburan ini, menyampaikan pesan moral terkait refleksi kebijakan pemerintahan.

Terlihat antusias luar biasa dari masyarakat, dibuktikan jumlah pengunjung yang memadati halaman rumahnya. Menambah semarak acaraacara, hadirnya sinden kondang Lusi Brahman bersama pelawak Andik TB dan Slendro.

Sebagai bentuk terima kasih dan mendukung keberadaan pelaku UMKM. Secara khusus politisi senior PDI Perjuangan ini menyuguhkan kepada penonton yang hadir secara gratis.

Ditegaskan Dodi Banteng, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya melalui seni wayang.

“Kenapa kami memilih lakon Bima Krida? Karena dalam situasi seperti sekarang, kita perlu banyak mendengarkan petuah-petuah kebaikan dari cerita wayang. Harapan kami, ini bisa mewujudkan Kabupaten Kediri yang lebih baik ke depannya, dan hal ini patut dicontoh,” ujarnya.

Dodi Banteng juga membahas tantangan yang dihadapi Kabupaten Kediri dalam tiga setengah tahun terakhir. Termasuk dampak pandemi COVID-19, yang membuat anggaran daerah tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan.

Namun, ia menekankan bahwa dukungan dari program nasional sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pembangunan di Kediri, seperti proyek Bandara Dhoho dan Jembatan Jongbiru, yang memerlukan dukungan dari APBN.

“Kami ingin membawa program-program dari APBN ke Kediri. Misalnya, proyek Bandara Dhoho Kediri. Kita juga punya Jembatan Jongbiru, di mana pembangunannya dibantu oleh teman-teman PUPR, sementara pembebasan lahan dan pengaspalan sisi timur ditanggung oleh APBD. Begitu juga dengan stadion yang mendapatkan 300 miliar dari APBN, sementara dari APBD kita hanya menganggarkan Rp 150 miliar,” jelas Dodi.

Kemudian Pasar Wates sebagai contoh lain, di mana Rp 14 miliar anggarannya berasal dari APBD, dan Rp 14 miliar lainnya didukung oleh APBN.
Selain itu, ada proyek pembangunan rumah sakit, puskesmas, dan berbagai program kesejahteraan masyarakat yang juga mendapat dukungan dari anggaran pusat.

“Kita berkomitmen bahwa ini harus dilanjutkan. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Kabupaten Kediri yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sejak tahun 2004 hingga sekarang,” tambahnya.

Dikonfirmasi di sela acara, Dodi Banteng menjelaskan. Bahwa acara ini kerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. Sebagai wujud merawat budaya di bawah kepimpinan Bupati Kediri Hanindhito Himawan mengusjng tagline “Kediri Berbudaya,”

“Kita ingin pokok pikiran Anggota Dewan DPRD benar-benar memberi manfaat untuk masyarakat, bukan cuma untuk UMKM di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan, tapi juga di bidang kesenian,” jelas Dodi.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan budaya seperti ini akan terus didukung melalui penganggaran di APBD Kabupaten Kediri.

“Harapannya, kita bisa mendukung teman-teman pelaku seni seperti pewayangan, ludruk, ketoprak, jaranan, campur sari, dan grup musik lainnya.”

Selain itu, Dodi menekankan pentingnya memberikan hiburan bagi masyarakat agar tidak terlalu terbebani dengan urusan ekonomi dan politik.

“Hiburan itu perlu dan terakhir, pesan-pesan dari pemerintah daerah terkait pembangunan, ini juga harus kita sampaikan kepada masyarakat, ” imbuhnya.

jurnalis : Faustav Imaniarta Wijaya
editor : Nanang Priyo Basuki

Exit mobile version