Site icon kediritangguh.co

Aliansi Suporter Persik, Rumah Besar Suporter Sejati Bakal Ungu-kan Stadion Brawijaya

Bagus Hoetomo, Ketua Aliansi Suporter Persik (istimewa)

KEDIRI – Seiring kembali naiknya performance Persik Kediri menunjukan taji dalam kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, tidak lepas dari campur tangan suporter. Persikmania, demikian sebutan untuk suporter sejati tim berjuluk Macan Putih. Telah sepakat bersatu, menamakan diri Aliansi Suporter Kediri. Kapasitas stadion mampu menampung 20 ribu tempat duduk, diharapkan kembali berwarna ungu, warna kebanggaan tim dua kali meraih gelar juara liga.

Sosok Bagus Hoetomo rupanya berada di balik kembali bersatunya para kelompok suporter dan akhirnya mendapat amanah sebagai ketua aliansi. “Saya membuat aliansi ini menggabungkan seluruh kekuatan Persikmania, menjadi rumah semua komunitas. Kemudian sarana komunikasi dengan manajemen, untuk kita cari solusi. Untuk masalah intern aliansi, sengaja tidak ikut campur. Karena setiap komunitas punya kultur dan ciri khas masing masing, aliansi didirikan cuma memberikan payung hukum,” terangnya, saat dikonfirmasi Kamis (02/03)

Mengacu regulasi baru dikeluarkan PSSI terkait memaksimalkan steward, keberadaan aliansi ini memiliki peranan penting. “Kita membentuk steward, steward kita ambil dari setiap komunitas di tribu. Orang orang yang kita ambil dari orang-orang yang disegani di tribun. Kita ambil 10 orang setiap komunitas dan itu hasilnya juga cukup efektif,” jelasnya.

Lalu bagaimana menjaga suporter agar tidak rusuh saat away? Mengingat Persikmania kini telah diberi kuota? “Kalau kita berbicara mengenai kerusuhan, kita sifatnya hanya bisa mencegah. Kalau memastikan pertandingan tidak rusuh itu tidak bisa. Karena kondisi di dalam lapangan, kita juga tidak tahu. Adanya gesekan sudah biasa dan tidak hanya terjadi di Indonesia, di seluruh dunia pasti ada. Namun saya kira suporter telah cerdas dan sudah sangat dewasa,” ungkap Bagus.

Bagus mengaku tidak sendirian, karena inisiatif berdirinya komunitas ini dari teman-teman suporter yang aktif berada di tribun. “Selama ini suporter sendiri-sendiri dan itu kurang ada komunikasi yang baik. Akhirnya kita membentuk satu wadah dan sudah berbadan hukum. Sekalian memberikan edukasi kepada suporter semisal ada sedikit panas atau protes pada hasil pertandingan Persik. Selama ini bisa dilihat hasilnya, suporter tidak bergejolak karena kita meredam semuanya,” terangnya.

Bahkan Bagus berucap, jika Persikmania merupakan kelompok suporter paling sabar di Indonesia. “Sek golekne dalan, cari solusi, kita bicarakan, ojo asal gradak, ojo asal demo tabrak kene tabrak kono. Kalimat sering saya sampaikan saat Persik belum beranjak dari bawah klasemen, tetapi mereka (persikmania, red) bisa menerima,” imbuhnya.

Jurnalis : Bram Radyan
Editor : Nanang Priyo Basuki
Exit mobile version